kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Beban fiskal turun, SMF memastikan kebutuhan pendanaan aman


Jumat, 30 November 2018 / 20:52 WIB
Beban fiskal turun, SMF memastikan kebutuhan pendanaan aman
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial terus menggenjot program pembiayaan perumahan.

Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Heliantopo mengatakan, per Oktober 2018 SMF telah menyalurkan Rp 300 miliar untuk program pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) lewat Badan Layanan Usaha (BLU) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Sampai saat ini kita sudah menyalurkan dana kurang lebih Rp 300 miliar rupiah untuk porsi 25%. Diharapkan sampai akhir tahun, BLU FLPP dapat mencapai targetnya," katanya Jumat (30/11).

Sebagai informasi, sejak Agustus 2018 SMF berinisiatif menerapkan program penurunan beban fiskal dari pemerintah terhadap Kredit Perumahan Rakyat (KPR) untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Jika sebelumnya komposisi KPR FLPP menggunakan skema 90:10, di mana 90% adalah porsi pemerintah lewat BLU FLPP dan 10% merupakan porsi bank, maka sejak Agustus 2018 menjadi 75% dari BLU FLPP dan 25% dari bank.

Dari porsi tersebut, SMF ditugaskan untuk menyediakan 25% pendanaan, yang merupakan porsi bank dengan tingkat suku bunga tertentu. Sehingga dari penurunan tersebut bank tetap memperoleh margin yang sama dan SMF mengalami penurunan beban fiskal.

"Jadi pemerintah yang sebelumnya membiayai 90%, turun menjadi 75%," ungkapnya.

Adapun mekanismenya, bank yang menyalurkan pinjaman FLPP akan melakukan reimbursmen ke BLU FLPP. Saat itu di approve, maka pada saat yang sama bank juga mengajukan reimburs ke SMF.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, dengan naiknya porsi bank dari 10% menjadi 25%, pihaknya sudah menyiapkan kebutuhan pendanaan tersebut untuk jangka panjang. Dengan porsi 25%, dana jangka panjang yang disiapkan adalah seumur dengan KPR yakni untuk 10 tahun, 15 tahun hingga 25 tahun dalam bentuk suku bunga tetap.

"SMF ditugaskan dan sudah disiapkan dananya, dengan fixed rate 4,45% dan itu sudah berjalan di 24 Bank Pembangunan Daerah (BPD)," kata Ananta.

Ke depannya, Ananta berharap lebih banyak bank yang bisa bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan jangka panjang untuk rumah. "Menurut kami, sudah waktunya bank memikirkan untuk memberikan KPR dengan fixed rate," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×