Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, bank di KBMI I yang mencatatkan penurunan kinerja laba adalah PT Bank Maspion Indonesia Tbk dengan laba yang menciut sampai 44,97% pada tahun 2023 lalu.
Penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh beban operasional yang membengkak menjadi Rp 467 miliar pada tahun 2023, dari sebelumnya Rp 293 miliar. Selain itu Bank Maspion juga tampak mempertebal pencadangannya, dengan rasio CPKN di level 0,79% per Desember 2023 dari sebelumnya 0,42%.
Hal ini sejalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh lebih tinggi yakni mencapai 31,50%, sementara DPK hanya tumbuh 1% pada tahun lalu. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) bank ini juga tampak naik dari 1,21% menjadi 2,59% per Desember 2023.
Adapun bank KBMI I yang mencatatkan kinerja laba yang positif adalah Bank Sampoerna Rp62,01 miliar sepanjang 2023. Laba ini tumbuh 131,25%, sejalan dengan pertumbuhan kredit yang sebesar 13,15%.
Bank Sampoerna juga telah menekan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 202 basis poin (bps) menjadi 93,71% pada 2023 dari 95,73% pada 2022. Makin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, sebagai bank yang fokus pada segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10% sampai dengan 15% pada 2024.
"Bunga kredit, walau dari Bank Indonesia beberapa tahun terakhir menaikkan suku bunga, tapi Kami masih flat dan tidak naik sama sekali. Justru masa covid Kami membantu debitur bagaimana agar mereka bisa menjalankan bisnis lagi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News