kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Beberapa bank syariah akui belum ada take over kredit dari bank konvesional


Minggu, 02 September 2018 / 22:45 WIB
Beberapa bank syariah akui belum ada take over kredit dari bank konvesional
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank BNI Syariah


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mempertahankan daya tarik pasar keuangan nasional, Bank Indonesia (BI) telah menaikan suku bunga acuan sebesar 125 basis poin sejak awal tahun. Hal ini memberikan peluang pengalihan atau take over kredit dari bank konvensional ke bank syariah.

PT Bank BNI Syariah misalnya dalam memberikan pembiayaan, selalu mengoptimalkan sinergi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk sebagai induk dalam bentuk supply chain financing, sindikasi maupun sharing info tentang nasabah.

"Hingga saat ini belum ada take over kredit. Kalau ada pun bukan dalam konteks take over, melainkan dari nasabah yang niat berhijrah. Kalau nasabah tersebut bagus, maka kami proses untuk dibiayai," ujar Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati, beberapa waktu lalu.

Terkait kinerja pembiayaan per Juli 2018, Dhias menyatakan tercatat pembiayaan sebesar Rp 26,1 triliun atau tumbuh sebesar 15,75% yoy.

Namun hal ini tidak berlaku bagi PT BCA Syariah, anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk ini memiliki peraturan tidak boleh adanya take over kredit dari induk ke BCA Syariah maupun sebaliknya.

"Take over menurut saya tidak semata-mata faktor bagi hasil atau bunga. Pertumbuhan pembiayaan relatif normal malah banyak yang wait and see," ujar Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

John menilai nasabah masih lihat situasi dan kondisi nilai tukar rupiah, kenaikan suku bunga, kondisi politik, serta kondisi ekonomi domestik dan global.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama Mandiri Syariah Toni E.B. Subari. Menurut Toni hingga saat ini belum ada take over kredit dari induk usaha PT Bank Mandiri Tbk kepada PT Bank Syariah Mandiri sebagai anak usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×