kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga naik, ada peluang take over kredit dari bank konvensional ke bank syariah


Minggu, 02 September 2018 / 21:51 WIB
Suku bunga naik, ada peluang take over kredit dari bank konvensional ke bank syariah
ILUSTRASI. JANGAN PAKAI FOTO INI, LOGO LAMA NTAR DIPROTES LAGI


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah mengerek suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebanyak 125 basis poin sejak awal tahun. Kenaikan suku bunga ini direspon oleh industri perbankan dengan menaikkan bunga deposito. Agar dapat mempertahankan margin, bank ikut mengerek suku bunga kredit.

Kenaikan bunga kredit memberikan peluang pengalihan atau take over nasabah bank konvensional yang keberatan saat bunga kredit dinaikkan ke bank syariah.

Unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk mengakui kenaikan margin di syariah seiring dengan kenaikan suku bunga pinjaman konvensional. Jadi tidak ada perpindahan kredit dari konvensional ke syariah karena perbedaan harga.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji Djajanegara menyatakan, selama ini terdapat konversi kredit di segment wholesale yakni segmen corporate commercial dan small medium enterprise (SME). Ia bilang di segmen kredit konsumer, belum ada take over kredit dari konvensional ke syariah.

"Pembiayaan sampai dengan Juli 2018, sebesar Rp 21,5 triliun. Tumbuh sebesar 56 % kalau dibandingkan dengan Juli 2017 yang sebesar Rp 13,8 triliun," ujar Pandji kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Dari total pembiayaan CIMB Niaga tersebut, Pandji menyatakan Rp 13,1 triliun di antaranya dari wholesale. Lanjut Panjdi, 10% dari portofolio kredit wholesale milik CIMB Niaga Syariah merupakan take over dari induk atau konvensional CIMB Niaga.

"Ke depannya untuk konversi, kurang lebih sama, karena selalu ada nasabah konvensional yang minta konversi ke produk syariah. Ada beberapa faktor, da yang karena faktor kepercayaan yakni riba, ada yang mau refinancing dalam bentuk leasing, dan sebagainya," tambah Pandji.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk Indri Tri Handayani menyebut, bank syariah menerapkan konsep bagi hasil (nisbah), di mana porsi nisbah disesuaikan hanya saat pendapatan debitur meningkat. Ini terutama untuk pembiayaan modal kerja.

Berbeda dengan bank konvensional yang menyesuaikan tingkat bunga kredit saat suku bunga acuan naik

Saat ini sudah ada beberapa nasabah yang berniat take over. Indri menilai peluang pembiayaan dari take over terus bertambah seiring tren kenaikan suku bunga acuan.

Menurut Indri, saat ini pertumbuhan bisnis melalui take over di BRI Syariah masih di bawah 5%. Namun Ia optimistis bisa take over kredit bisa mencapai di atas 5% hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×