kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beberapa Multifinance Catatkan Kinerja Ciamik di Kuartal I-2022


Rabu, 27 April 2022 / 12:10 WIB
Beberapa Multifinance Catatkan Kinerja Ciamik di Kuartal I-2022
ILUSTRASI. Penjualan mobil di sebuah pusat perbelanjaan. KONTAN/BAihaki/7/2/2022


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup kuartal I/2022, industri multifinance mulai menunjukkan pertumbuhan. Hal tersebut tampak dari beberapa kinerja multifinance yang mencatatkan pertumbuhan signifikan.

Misalnya, BFI Finance yang mencatatkan laba bersih meningkat 72,5% yoy ke Rp 396 miliar dalam periode tersebut. Peningkatan tersebut ditopang oleh bertumbuhnya pendapatan total sebesar 18,4% yoy menjadi Rp1,2 triliun 

“Diimbangi penurunan total biaya sebesar 3,6% yang didukung oleh penurunan biaya dana dan biaya kredit yang turun dibanding tahun sebelumnya, dengan biaya operasional meningkat secara proporsional,” ujar Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Otomotif Perbankan Melaju Tahun Ini

Selain itu, Sudjono pun mengklaim bahwa pihaknya berhasil mencatat rekor nilai pembiayaan baru per kuartal di sepanjang sejarah perusahaan dengan nilai Rp 4,8 triliun. Nilai ini meningkat 61,8% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, dan 10,9% dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Lebih lanjut, peningkatan pembiayaan baru turut mendongkrak jumlah total piutang yang dikelola yang naik 14,3% dibandingkan kuartal I/2021, menjadi Rp 15,6 triliun. Sementara nilai aset dilaporkan sebesar Rp16,4 triliun, atau lebih tinggi 15,4% yoy. 

“Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi serta peningkatan kebutuhan dan konsumsi jelang Ramadan juga turut mendukung kinerja Perseroan sepanjang kuartal satu kemarin,” ujar Sudjono.

Peningkatan pun turut dirasakan pula oleh CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Perusahaan mencatat kenaikan laba sebelum pajak sebanyak 83% menjadi sekitar Rp 114 miliar.

Adapun, hal tersebut dikarenakan adanya pertumbuhan pendapatan yang juga signifikan sebesar 40% yoy menjadi Rp 163 miliar. Ditopang juga oleh fee based income yang naik 43% yoy menjadi Rp 59 miliar.

Baca Juga: Multifinance Menggenjot Pembiayaan Multiguna

Di sisi lain, beban biaya yang dimiliki memang mengalami peningkatan, namun lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan. Beban biaya CNAF di kuartal 1/2022 senilai 108 miliar atau naik 13% yoy. “Kembali lagi, kita melanjutkan strategi efisiensi di 2022 ini, sehingga hasil yang didapatkan sangat optimal dari laba sebelum pajak,” ujar Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman.

Memiliki nasib berbeda, Clipan Finance justru memiliki kinerja yang masih terkoreksi. Adapun, labanya di tiga bulan pertama tercatat turun 96,1% yoy menjadi sekitar Rp 1,58 miliar.

Perusahaan pun menyebut bahwa penurunan terjadi pada pendapatan anjak piutang, dimana jenis pembiayaan utamanya untuk modal kerja. Memang, jika dilihat pendapatan anjak piutang turun hingga 98,9% menjadi sekitar Rp 284 juta. “Secara bisnis otomotifnya bagus,” ujar Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo.

Lebih lanjut, perusahaan pun juga mengantisipasi penurunan kualitas piutang Anjak Piutang dengan membentuk pencadangan yang lebih besar. Ditambah, hapus buku yang dilakukan perusahaan di tahun lalu. “Kuartal berikutnya optimis akan jauh membaik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×