Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Ia mencontohkan BANK yang sejatinya memiliki potensi yang menarik di masa yang akan datang.
Mengingat, BANK ini menjadi satu-satunya emiten bank digital syariah dan menurut Nico, ini bisa menjadi momentum yang positif.
“Benar-benar menarik, nanti akan jadi bank syariah masa depan. Karena Bank Digital Syariah pertama ya dengan catatan, dia punya model bisnis yang baik,” tambahnya.
Baca Juga: Perbankan Besar Mulai Racik Ulang Anak Usahanya, Ada Apa?
Untuk saat ini, Nico pun masih merekomendasikan jika ingin mengoleksi emiten bank syariah adalah BRIS. Di mana, ia melihat masih ada potensi kenaikan terbatas hingga akhir tahun dengan target harga Rp 2.850 per saham.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta bilang kalau ingin mengoleksi emiten bank syariah memang harus lebih selektif. Sebab, jika dilihat dari sisi likuiditas sahamnya, bank syariah ini kalah dengan bank-bank konvensional, terlebih KBMI 4.
Nafan sendiri melihat saat ini satu-satunya emiten bank syariah yang saat ini masih likuid adalah BRIS. Menurut Nafan, BRIS benar-benar bisa menguasai peta industri perbankan syariah tanah air saat ini dan tak ada pesaing. “Tren saat ini memang agak sideways tapi secara jangka panjang masih bisa uptrend,” ujarnya.
Baca Juga: Siasat Bank Mitigasi Risiko Likuiditas Jika Nasabah DPK Wholesale Tarik Dana Jumbo
Oleh karenanya, ia merekomendasikan untuk akumulasi buy BRIS dengan target harga mencapai Rp 3.000 per saham. Mengingat, fundamental kinerjanya pun masih lebih baik jika dibandingkan emiten bank syariah lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News