Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama PT Bank Victoria Syariah (BVS) resmi dibuka sebagai bank yang kini bakal diakuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Meski demikian, kedekatan kedua bank ini sudah tercium setahun terakhir.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan KONTAN (20/1), BTN bakal mengambil 100% saham bank yang mayoritas dipegang PT Victoria Investama Tbk (VICO) ini. BVS bakal menjadi langkah awal BTN untuk memisahkan unit usaha syariah miliknya.
Dari sisi kinerja, BVS memang terbilang masih kecil, mengingat bank ini masuk dalam kategori KBMI 1. Total aset BVS per September 2024 tercatat senilai Rp 3,33 triliun, sementara BTN syariah saja memiliki aset mencapai Rp 57,73 triliun.
Di periode yang sama, BVS memang mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Laba tahun berjalan mereka turun 23,67% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 17,64 miliar.
Baca Juga: Resmi, BTN Bakal Akuisisi Bank Victoria Syariah, Nilai Nominal Capai Rp 1,06 Triliun
Adapun, penurunan laba tersebut disebabkan oleh membengkaknya beban operasional yang dicatatkan. Nilainya mencapai Rp 63,83 miliar atau naik hingga 106,28% YoY.
Beban terbesar berasal dari kerugian penurunan nilai aset non keuangan yang di periode September 2024 mencapai Rp 16,6 miliar. Padahal, pada periode sampai tahun lalu hanya senilai Rp 4 miliar.
Untungnya, pendapatan setelah distribusi bagi hasil mampu menahan tekanan penurunan laba. Sebab, di periode sama, BVS mencatat pos pendapatan tersebut naik 47,62% YoY jadi Rp 82,77 miliar.
Manajemen Bank Victoria Syariah pun mengungkapkan bahwa akuisisi oleh BTN akan memberikan kesempatan bagi bank memperkuat posisinya menjadi lebih strategis. Alhasil, kontribusi dan daya saing Bank Victoria Syariah di industri perbankan semakin optimal.
Sementara, manajemen BTN mengungkapkan status BVS yang masuk dalam kategori KBMI 1 justru memudahkan BTN untuk melakukan integrasi bisnis. Sebab, nantinya BVIS akan menjadi cikal bakal munculnya BTN Syariah sebagai bank umum syariah.
Semua proses akuisisi ini pun ditargetkan bakal rampung pada Mei 2025. Dengan catatan, target bisa berubah sewaktu-waktu jika ada kendala di luar kekuasaan kedua entitas ini.
Selanjutnya: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.585.000 Per Gram Pada Hari Ini (20/1)
Menarik Dibaca: Ini Tempat Terbaik untuk Menyimpan Dana Darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News