kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini Perkembangan Milenial dalam Digitalisasi Perbankan


Rabu, 29 Maret 2023 / 16:09 WIB
Begini Perkembangan Milenial dalam Digitalisasi Perbankan
ILUSTRASI. transaksi e commerce


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akselerasi perekonomian di Tanah Air melalui layanan digital tidak terelakkan terutama bagi generasi milenial, apalagi saat ini milenial telah memasuki usia produktif.

Head of Digital Bank UOB Indonesia, Fajar Septandri Maharjaya menyampaikan bahwa di akhir tahun 2022, 78% dari milenial sudah menggunakan transaksi e-commerce, 72% milienial juga telah melakukan pembayaran non tunai (Cashless).

“Karena semua generasi milenial telah memasuki usia produktif, mereka menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi negara,” ujarnya dalam Media Roundtable Discussion ‘Inklusi Ekosistem Digital untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan’ di Jakarta, Selasa (28/3).

Fajar menjelaskan, memahami generasi milenial mulai dari prioritas, gaya hidup, perspektif, dan nilai-nilai hingga tujuan dan tantangan dalam hidup sangat penting untuk menemukan jalan yang benar menuju era keemasan Indonesia.

“Generasi Milenial mulai membangun kebiasaan finansial yang sehat seperti menabung dan berinvestasi,” jelasnya.

Baca Juga: BI Beberkan Perkembangan Digitaliasi Perbankan di Tanah Air

Dia menyebutkan, 85% milenial suka menabung untuk masa, kemudian 79% ingin memiliki pendapatan yang lebih baik dan 78% memiliki keinginan untuk menyenangkan orang tuanya.

“Kemudian 90% milenial punya bank account, dan 11% digital bank, menurut kami ini adalah kesempatan yang sangat besar, arah perkembangan mengarah ke digital bank,” sebutnya.

Fajar bilang, saat ini para milenial punya penetrasi kartu kredit yang rendah di mana kebanyakan dari mereka kini menggunakan alat pembayaran berbasis digital bank seperti QRIS, Debit, GPN dan e-wallet.

“Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa bank digital yang menarik untuk milenial harus ada solusi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Harus lebih sederhana tidak berbelit-belit atau lebih sedikit klik dan sedikit jargon,” terangnya.

Selain itu, lanjut dia, milenial menginginkan proses perbankan yang bersahabat dengan bahasa-bahasa yang lebih santai, dapat diakses dimana saja, membantu mereka menabung dan bertransaksi lebih baik, serta perbankan harus lebih aktif untuk mengantisipasi kebutuhan nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×