Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan bisnis ritel kedepan bisa tumbuh cukup tinggi. Sampai ahir tahun anak usaha Bank Mandiri ini menargetkan bisa menumbuhkan bisnis ritel diatas 11% secara tahunan atau year on year (yoy).
Porsi bisnis ritel juga akan ditingkatkan menjadi 60% sampai akhir 2017 dari posisi saat ini sebesar 57% dari total pembiayaan. Bahkan BSM mempunyai visi sampai 2020, bisnis ritel bisa menyumbang 65% dari total pembiayaan.
Sebagai gambaran saja, sampai April 2017, total pembiayaan BSM tercatat Rp 54,78 triliun. “Sejarahnya memang BSM merupakan bank ritel sedikit berbeda dengan induk yang lebih bermain di korporasi,” ujar Niken Andonowarih, Senior Executive Vice President (SEVP) BSM, Selasa malam (7/6).
Untuk mengembangkan bisnis ritel, BSM sudah mempunyai beberapa portofolio bisnis. Di antaranya adalah pembiayaan Mikro, Gadai dan Cicil Emas, BSM Griya dan BSM Pensiun.
Beberapa bisnis ritel seperti gadai emas, menurut Niken, pada Ramadan ini akan tumbuh cukup bagus. Selain itu, bisnis mikro dan rumah masih berpotensi untuk tumbuh lebih jauh karena kebutuhan di sektor ini masih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News