Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) menargetkan ekuitas perusahaan bisa mencapai Rp 2 triliun pada 2028. Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan ekuitas minimum yang harus dipenuhi perusahaan reasuransi.
Hal tersebut tertuang dalam POJK Nomor 23 Tahun 2023, yakni ekuitas minimum tahap pertama yang harus dipenuhi reasuransi pada 2026 sebesar Rp 500 miliar. Pada 2028, tahap kedua yang harus dipenuhi, yakni Kelompok Perusahaan Perasuransian Berdasarkan Ekuitas (KPPE) 1 sebesar Rp 1 triliun dan KPPE 2 sebesar Rp 2 triliun.
Direktur Utama Reasuransi Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung menjelaskan, saat ini ekuitas perusahaan baru mencapai Rp 750 miliar. Dia bilang, perlu upaya jitu untuk mencapai target Rp 2 triliun tersebut.
"Kami tentu membutuhkan strategi jangka panjang dan permodalan tambahan,” ucapnya dalam pertemuan dengan pemegang saham, di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (1/10).
Kocu menyampaikan, salah satu upaya untuk mencapai target tersebut, yakni dengan menjaga agar 51% saham Maipark tetap dimiliki oleh pemegang saham existing. Sisanya 49%, dia bilang Maipark terbuka untuk mencari tambahan dari investor baru.
Baca Juga: Maipark Memperoleh Ekuitas Sebesar Rp 746 Miliar Per Agustus 2024
Untuk memastikan pencapaian target permodalan, Kocu menerangkan Maipark telah melakukan berbagai simulasi dan memproyeksikan pertumbuhan premi yang perlu dicapai. Dia menargetkan pertumbuhan premi bisa mencapai 12%-15% per tahun hingga 2027.
Untuk merealisasikan pertumbuhan tersebut, dia mengatakan Maipark masih membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 150 miliar dari pemegang saham existing atau investor baru untuk mencapai ekuitas Rp 1,062 triliun pada 2027.
“Berdasarkan simulasi, meski dengan pertumbuhan 12%-15% per tahun, kami tetap memerlukan tambahan modal Rp 150 miliar untuk mencapai target ekuitas 2027,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kocu bilang, penambahan modal nantinya akan digunakan untuk memperkuat permodalan perusahaan dan menjaga pertumbuhan yang sehat. Kocu juga memperkirakan diperlukan tambahan modal sekitar Rp 900 miliar untuk mencapai ekuitas Rp 2 triliun pada 2028.
Kocu menyebut, Maipark akan mengeksplorasi berbagai opsi, seperti tambahan dari investor strategis atau instrumen pasar modal, untuk mendapatkan tambahan permodalan Rp 900 miliar.
Kocu optimistis Maipark akan menarik minat investor, seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang stabil dan profitabilitas yang tinggi.
Kocu juga menyampaikan pihaknya akan menjaga profitabilitas yang sehat dengan target profit yield di kisaran 15% dan underwriting yield sekitar 25%. Dengan demikian, dia menyebut Maipark dapat memberikan pengembalian yang menarik bagi para pemegang saham dan investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News