kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.699   -209,00   -1,35%
  • IDX 7.532   36,06   0,48%
  • KOMPAS100 1.170   8,54   0,74%
  • LQ45 932   2,48   0,27%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,00   0,21%
  • IDXHIDIV20 577   0,76   0,13%
  • IDX80 133   0,76   0,58%
  • IDXV30 142   0,66   0,47%
  • IDXQ30 161   0,25   0,15%

Belanja pemerintah stimulus pertumbuhan kredit


Senin, 14 September 2015 / 10:45 WIB
Belanja pemerintah stimulus pertumbuhan kredit


Reporter: Dea Chadiza Syafina, Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit tetap menjadi momok menakutkan bagi industri perbankan tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan pemerintah memang telah mengeluarkan sejumlah paket stimulus, namun hingga kini belum memberikan efek yang signifikan bagi penyaluran kredit.

Direktur Ritel Banking Bank Maybank Indonesia, Lani Darmawan menuturkan, pihaknya telah merevisi rencana bisnis bank (RBB) karena situasi pasar dan ekonomi saat ini tidak mendukung perolehan target awal. Semisal target pertumbuhan kredit, sudah dipangkas dari semula 15% menjadi 11%. "Pinjaman korporasi tidak bertumbuh, karena cenderung menahan dengan pertimbangan risiko pasar," kata Lani kepada KONTAN, kemarin.

Meski begitu, emiten bersandi saham BNII tersebut masih berharap kredit segmen ritel di tahun bershio kambing kayu ini tetap bisa tumbuh di kisaran 11%-15%. Saluran kreditnya, kata Lani, diharapkan berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA).

Direktur Strategi dan Keuangan CIMB Niaga, Wan Razly juga mengatakan, pihaknya tengah berjuang menjaga pertumbuhan kredit berada di rata-rata level industri. Sebelumnya, Bank CIMB Niaga juga telah memangkas target pertumbuhan kredit tahun 2015 dari 12% menjadi 9%.

Hingga semester I 2015 lalu, penyaluran kredit CIMB Niaga hanya tumbuh 9,8% menjadi Rp 180,82 triliun. Sebagian besar kredit mengalir CIMB Niaga ke korporasi dengan porsi 32%, dan commercial banking sebanyak 28%.

Meski banyak kekhawatiran, Bank Indonesia tetap optimistis target pertumbuhan kredit perbankan yang telah direvisi menjadi 11%-13%, bisa terealisasi. Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto mengatakan, pendorong pertumbuhan kredit pada semester II 2015 adalah realisasi belanja pemerintah. "Adanya stimulus berupa proyek-proyek pembangunan pemerintah sudah bisa terlaksana sehingga akan mendorong pertumbuhan kredit," kata Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×