kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BTN tingkatkan penyaluran kredit pensiunan


Kamis, 20 Februari 2014 / 13:38 WIB
BTN tingkatkan penyaluran kredit pensiunan
ILUSTRASI. Tips yang Perlu Anda Tahu Jika Akan Pindah Rumah


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kredit pensiunan masih menyimpan potensi besar, Bank Tabungan Negara (BTN) berniat meningkatkan porsi penyaluran pinjaman ke segmen ini hingga 5% dari total kredit. 

Menurut Maryono, Direktur Utama BTN, menggandeng PT Pos Indonesia (Posindo) menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penyaluran kredit pensiunan ini. "Saat ini porsi kredit untuk pensiunan masih kecil yaitu 2%. Penawaran PT Pos, bagaimana kami bisa memberikan produk kredit konsumer yaitu kredit pensiunan," kata Maryono, di Jakarta, Kamis (20/2).

Maryono menyebutkan, sepanjang tahun 2013, BTN telah menyalurkan kredit pensiunan sebesar Rp 2 triliun. Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi Rp 5 triliun di tahun ini.

Maryono mengakui Posindo mempunyai pasar yang besar dalam memfasilitasi layanan penyaluran dana pensiun masyarakat yang mencapai Rp 9 triliun per tahun. Dengan potensi tersebut, BTN melihat peluang besar untuk bisa menyalurkan kredit pensiunan lebih besar. "Pensiunan di PT Pos transaksinya lebih dari Rp 9 triliun per tahun. Ini peluang besar," ujarnya.

Ditambah lagi, keuntungan atau Net Interest Margin (NIM) kredit pensiunan terbilang tinggi. Sebagai contoh, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang sudah lebih dulu bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam penyaluran kredit pensiunan mematok NIM di kisaran 8%-18%. "NIM kredit pensiunan juga besar. Yang paling besar oleh BTPN pensiun NIM 8%-18% dan dia bukan BUMN, akan lebih baik kalau sinergi BUMN," pungkas Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×