kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BTN tingkatkan penyaluran kredit pensiunan


Kamis, 20 Februari 2014 / 13:38 WIB
BTN tingkatkan penyaluran kredit pensiunan
ILUSTRASI. Tips yang Perlu Anda Tahu Jika Akan Pindah Rumah


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kredit pensiunan masih menyimpan potensi besar, Bank Tabungan Negara (BTN) berniat meningkatkan porsi penyaluran pinjaman ke segmen ini hingga 5% dari total kredit. 

Menurut Maryono, Direktur Utama BTN, menggandeng PT Pos Indonesia (Posindo) menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penyaluran kredit pensiunan ini. "Saat ini porsi kredit untuk pensiunan masih kecil yaitu 2%. Penawaran PT Pos, bagaimana kami bisa memberikan produk kredit konsumer yaitu kredit pensiunan," kata Maryono, di Jakarta, Kamis (20/2).

Maryono menyebutkan, sepanjang tahun 2013, BTN telah menyalurkan kredit pensiunan sebesar Rp 2 triliun. Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi Rp 5 triliun di tahun ini.

Maryono mengakui Posindo mempunyai pasar yang besar dalam memfasilitasi layanan penyaluran dana pensiun masyarakat yang mencapai Rp 9 triliun per tahun. Dengan potensi tersebut, BTN melihat peluang besar untuk bisa menyalurkan kredit pensiunan lebih besar. "Pensiunan di PT Pos transaksinya lebih dari Rp 9 triliun per tahun. Ini peluang besar," ujarnya.

Ditambah lagi, keuntungan atau Net Interest Margin (NIM) kredit pensiunan terbilang tinggi. Sebagai contoh, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang sudah lebih dulu bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam penyaluran kredit pensiunan mematok NIM di kisaran 8%-18%. "NIM kredit pensiunan juga besar. Yang paling besar oleh BTPN pensiun NIM 8%-18% dan dia bukan BUMN, akan lebih baik kalau sinergi BUMN," pungkas Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×