Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, sekitar 99% dari penyaluran kredit dari dana PEN tersebut diberikan pada pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).
Meskipun ada penempatan dana pemerintah tersebut, Bank Mandiri memperkirakan kredit hanya tumbuh low single digit tahun ini. Proyeksi pertubuhan itu telah sejalan dengan strategi bisnis perseroan yang tidak gencar mendorong kredit mengingat dampak Covid-19. diperkirakan masih besar sampai akhir tahun dan prospek ekonomi tahun 2021 juga masih penuh ketidakpastian.
Rully bilang, proyeksi diharapkan bisa dicapai dengan menjaga pertumbuhan pada sektor-sektor yang prospektif, terutama sektor-sektor yang bisa menopang agenda PEN. "Beberapa sektor yang menjadi fokus perseroan dalam kaitan PEN ini seperti sektor jasa kesehatan, hotel & restoran, infrastruktur telekomunikasi dan jasa telekomunikasi serta sektor konstruksi," kata Rully pada Kontan.co.id, Rabu (29/7).
Sementara Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan, sebanyak Rp 15 triliun dari realisasi penyaluran kredit dana PEN itu disalurkan kepada lebih dari 476.000 pelaku usaha mikro dan sisanya sebesar Rp 5,7 triliun dinikmati lebih dari 10.000 pelaku usaha kecil dan menengah.
Dalam satu bulan, BRI telah mampu me-leverage dana PEN tersebut ke dalam kredit dua kali lipat. Oleh karena itu, Sunarso optimistis dalam tiga bulan BRI bisa me-leverage pinjaman tiga kali lipat seperti yang ditargetkan pemerintah.
Salah satu terobosan yang dilakukan oleh BRI untuk mendorong penyerapan modal UMKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah dengan melakukan channeling Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui e-commerce dan perusahaan ride hailing. Tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 5%.
Baca Juga: Dorong kinerja bank, OJK gandeng pemerintah beri penjaminan kepada korporasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News