kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,16   -13,38   -1.47%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum sebulan terima dana pemerintah, Bank BUMN sudah salurkan kredit Rp 43,5 triliun


Rabu, 29 Juli 2020 / 19:28 WIB
Belum sebulan terima dana pemerintah, Bank BUMN sudah salurkan kredit Rp 43,5 triliun
ILUSTRASI. Bank BUMN telah menyalurkan kredit Rp 43,5 triliun dari penempatan dana pemerintah hingga 22 Juli 2020.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah menyalurkan kredit sebesar Rp 43,5 triliun dari penempatan dana pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 22 Juli 2020.

Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun kepada 4 bank bank badan usaha milik negara (BUMN) sejak 25 Juni 2020. Itu artinya, tidak sampai satu bulan, Himbara telah mampu me-leverage dana PEN tersebut 1,45 kali.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penyaluran kredit baru sejak adanya penempatan dana pemerintah pemerintah itu mulai membaik. "Terbukti, hanya dalam beberapa minggu setelah penempatan dana PEN itu, bank Himbara sudah menyalurkan kredit dalam skala besar," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (29/7).

Baca Juga: Bank BUMN sudah salurkan kredit hingga 1,45 kali lipat dari penempatan dana PEN

Jika bank Himbara mampu me-leverage dana PEN tersebut tiga kali lipat seperti yang ditargetkan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN berharap ada tambahan penempatan dana lagi pada bank Himbara. Dengan begitu, kata pria yang akrab disapa Tiko, bank BUMN punya peluru untuk lebih agresif menyalurkan kredit baru sehingga bisa membantu pemulihan ekonomi di kuartal III.

Dengan tambahan itu, bank BUMN juga bisa memberikan suntikan cash flow kepada pelaku usaha sehingga mereka punya akses pada kredit modal kerja saat ingin memulai lagi usahanya paska pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Saat aktivitas bisnis pelaku usaha meningkat maka diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakata secara umum.

Adapun realisasi kredit dari dana PEN itu disalurkan bank Himbara kepada 518.797 debitur. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang menerima penempatan dana Rp 10 triliun telah menyalurkan kredit sekitar Rp 21 triliun kepada 492.734 debitur.

Lalu Bank Mandiri sudah mengucurkan kredit Rp 14,9 triliun dari total penempatan dana Rp 10 triliun. Kredit diberikan kepada 22,582 debitur.

Sementara BNI yang menerima penempatan dana Rp 5 triliun, telah menyalurkan kredit sebesar Rp 6 triliun kepada 19.922 debitur. Sedangkan BTN yang menerima penempatan dana Rp 5 triliun baru menyalurkan kredit Rp 3 triliun kepada 13.502 debitur.

Baca Juga: Pemerintah guyur kredit modal kerja padat karya Rp 100 T, ini 15 bank penyalurnya

Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, sekitar 99% dari penyaluran kredit dari dana PEN tersebut diberikan pada pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

Meskipun ada penempatan dana pemerintah tersebut, Bank Mandiri memperkirakan kredit hanya tumbuh low single digit tahun ini. Proyeksi pertubuhan itu telah sejalan dengan strategi bisnis perseroan yang tidak gencar mendorong kredit mengingat dampak Covid-19. diperkirakan masih besar sampai akhir tahun dan prospek ekonomi tahun 2021 juga masih penuh ketidakpastian.

Rully bilang, proyeksi diharapkan bisa dicapai dengan menjaga pertumbuhan pada sektor-sektor yang prospektif, terutama sektor-sektor yang bisa menopang agenda PEN. "Beberapa sektor yang menjadi fokus perseroan dalam kaitan PEN ini seperti sektor jasa kesehatan, hotel & restoran, infrastruktur telekomunikasi dan jasa telekomunikasi serta sektor konstruksi," kata Rully pada Kontan.co.id, Rabu (29/7).

Sementara Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan, sebanyak Rp 15 triliun dari realisasi penyaluran kredit dana PEN itu disalurkan kepada lebih dari 476.000 pelaku usaha mikro dan sisanya sebesar Rp 5,7 triliun dinikmati lebih dari 10.000 pelaku usaha kecil dan menengah.

Dalam satu bulan, BRI telah mampu me-leverage dana PEN tersebut ke dalam kredit dua kali lipat. Oleh karena itu, Sunarso optimistis dalam tiga bulan BRI bisa me-leverage pinjaman tiga kali lipat seperti yang ditargetkan pemerintah.

Salah satu terobosan yang dilakukan oleh BRI untuk mendorong penyerapan modal UMKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah dengan melakukan channeling Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui e-commerce dan perusahaan ride hailing. Tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 5%.

Baca Juga: Dorong kinerja bank, OJK gandeng pemerintah beri penjaminan kepada korporasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×