kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bukan cuma guyonan, sebentar lagi bayar sekolah memang bisa pakai GoPay


Senin, 09 Desember 2019 / 18:26 WIB
Bukan cuma guyonan, sebentar lagi bayar sekolah memang bisa pakai GoPay
ILUSTRASI. Murid Sekolah Dasar mengikuti Upacara HUT Ke-71 PGRI dan Hari Guru Nasional 2016 di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Kamis (1/12/2016). Sesaat lagi, pembayaran biaya sekolah bisa dilakukan dengan aplikasi GoPay. SERAMBI/M ANSHAR


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat mantan bos GoJek Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, jagat media sosial dibanjiri sejumlah meme, misalnya kelak GoPay bakal dapat digunakan untuk bayar iuran sekolah. Berawal dari guyon, hal tersebut bakal segera jadi kenyataan.

Adalah PT Infra Digital Nusantara (IDN) yang bakal mewujudkan hal tersebut. IDN berdiri sejak 2017 sebagai perusahaan teknologi finansial (Tekfin) di segmen pembayaran yang menyasar institusi pendidikan sebagai segmennya.

Baca Juga: Sejak 1976, Bank BTN sudah salurkan KPR Rp 300 triliun ke 5 juta debitur

“Kami berdiri Desember 2017, namun baru resmi launching pada Maret 2018. Kami mempertemukan ekosistem pembayaran digital dan pendidikan,” kata Co Founder dan COO IDN Indah Maryani kepada Kontan.co.id, Senin (9/12).

Singkatnya, apa yang dilakukan IDN adalah mendigitalisasi aspek keuangan sekolah, dari pembukuan, laporan keuangan sampai soal belanja sekolah dan tentunya iuran sekolah.

Indah bilang saat ini setidaknya sudah ada 250 lebih lembaga mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Termasuk sejumlah lembaga pendidikan informal seperti lembaga kursus, bimbingan belajar, madrasah, dan pondok pesantren yang telah bergabung dengan jaringan IDN.

Baca Juga: Ini fokus Bank Mandiri di bawah nahkoda Royke Tumilaar sebagai Dirut baru

Sementara dari pihak pembayarannya, IDN juga telah menggandeng sejumlah bank besar, ritel modern, hingga platform. Saat ini bahkan IDN tengah mengintegrasikan jaringannya dengan GoPay, dan LinkAja.

“Dalam waktu dekat integration process kami dengan GoPay dan LinkAja akan rampung, mungkin awal 2020 sudah selesai. Etika selesai maka, dua e-wallet tersebut nanti akan jadi salah satu alat pembayaran iuran sekolah,” kata Indah.

Tak cuma untuk iuran bulanan sekolah, Indah bilang sejatinya layanan penagihan yang disediakan IDN luas. Misalnya pembelian buku, LKS (lembar kerja siswa), seragam, atau transaksi lain yang biasanya terjadi di lembaga pendidikan.

Baca Juga: OJK sebut industri fintech hingga gadai bisa jadi penantang multifinance

“Target besarnya tentu setiap sekolah maupun lembaga pendidikan di Indonesia bisa memanfaatkan layanan kami. Tapi dalam beberapa tahu ke depan kami berharap bisa menjangkau 2.000 hingga 3.000 sekolah tambahan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×