kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,37   -3,93   -0.43%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berhasil Tekan Biaya Dana, Pendapatan Perbankan Lebih Optimal pada Awal 2022


Minggu, 08 Mei 2022 / 19:30 WIB
Berhasil Tekan Biaya Dana, Pendapatan Perbankan Lebih Optimal pada Awal 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

Adapun Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan DPK tumbuh 8,4% secara yoy, dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) masih mendominasi dan terus meningkat menjadi 69,2% dari periode sama tahun lalu 67,9%.  

“Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan Cost of Fund dari 1,74% pada akhir kuartal pertama 2021 menjadi 1,46% pada kuartal pertama 2022. Ruang untuk ekspansi pun masih terbuka. Ditunjukkan dari loan to deposit ratio yang berada pada 85,02%. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi 19,3%, naik 120 basis poin secara yoy,” sebutnya.

Baca Juga: Kinerja BRI Tahun Ini Diramal Tumbuh Positif, Begini Rekomendasi Saham BBRI

Adapun Direktur Keuangan & Strategi Bank Syariah Indonesia (BSI) Ade Cahyo Nugroho menyatakan pasca melakukan merger, BSI mampu menekan biaya dana dari 2,19% di Maret 2021 menjadi 1,62% di kuartal 1-2022. Ia mengklaim membuat BSI memiliki biaya dana yang kompetitif dibandingkan bank besar lainnya. 

“Hal ini tak terlepas dari himpunan tabungan BSI yang tembus hingga Rp 100,73 triliun di kuartal pertama 2022. Nilai itu meningkat 15,48% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 87,23 triliun,” paparnya. 

Menariknya, pertumbuhan tabungan ditopang oleh kenaikan tabungan wadiah 23,66% yoy dari Rp 29,40 triliun menjadi Rp 36,36 triliun. Tabungan wadiah merupakan produk khas bank syariah yang tidak memberikan imbal hasil bagi para nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×