Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - PANGKALPINANG. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menghadirkan layanan pembukaan rekening langsung secara digital via agen BRILink yang saat ini masih dalam tahap Focus Group Discussion (FGD) dan diujicoba di daerah Pangkal Pinang. Setelah proses ujicoba rampung, layanan ini akan bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia setelah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Nantinya, BRI akan mengandalkan agen BriLink sebagai agen inklusi keuangan BRI untuk melakukan pembukaan rekening simpanan berupa TabunganKu Basic Saving Account bagi masyarakat yang belum memiliki rekening formal di lembangan perbankan.
Transaksi yang dilakukan agen BRILink saat ini rata-rata 1,6 juta transaksi per hari. Sedangkan transaksi di BRI ada 26 juta transaksi per hari.
Atas pencapaian itu, BRI targetkan pertumbuhan transaksi BRILink sebesar 20% selama satu tahun dan dalam waktu lima tahun BRI targetkan rata-rata 3,5 juta transaksi per hari.
"Ini luar biasa peningkatan hampir dua kali lipat. dan itu kita bisa jamin karena nanti agen BRIlink ada dua. yang pertama, basis electronic data capture (EDC) dan ada juga berbasis mobile. basis mobile ini nanti pembukaan rekening seperti ini bisa dilakukan secara online maka kita berharap masyarakat dengan mudah siapapun yang mempunyai mobile Apps dan bisa mendaftarkan sebagai agen BRIlink itu bisa jadi tempat transaksi," ujar Direktur jaringan dan Layanan BRI Osbal Saragih, kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7).
Saat ini sudah ada 400.000 agen BRILink di seluruh Indonesia. Di Bangka sudah mencapai 1600, sedangkan di Belitung sebanyak 600.000 agen BRILink.
Pembukaan rekening sudah bisa dilakukan sekarang dengan menggunakan foto di KTP dan data Dukcapil itu sudah bisa bertransaksi di agen BRILink.
Kemudahan yang didapat dari BRIlink adalah, pertama masyarakat semakin mudah mengakses bank. Masyarakat dengan mudah datang kepada agen BRILink dimana yang berada. Kedua, juga memberikan kemudahan setoran pertama, enam bulan tidak bertransaksi pun masih aktif rekening ini.
BRI mengakui masih ada kekurangan, jadi harus mendapatkan izin dari OJK selaku regulator dan saat ini sedang mengurus bersama-sama dengan Kemenko Perekonomian agar bisa mempercepat izin ini. Osbal bilang, karena merupakan aktifitas dan layanan baru BRI baru nanti besar-besaran setelah izin itu kita dapatkan dari OJK.
"Kami hari ini telah berhasil membuka rekening secara digital dan online, kami berharap segera mendapat izin dari OJK karena ini projek kerjasama. dengan OJK dan kementerian perekonomian, jadi ini tinggal pengesahan saja,"jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News