Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Muamalat dikabarkan menjual kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk membenahi kinerja keuangan. Achmad Permana, Direktur Utama Bank Muamalat, mengakui terjadi penjualan NPL ini. Namun soal jumlahnya, dia enggan membeberkan. Kabar yang KONTAN terima, NPL yang dijual Bank Muamalat sebesar Rp 6 triliun.
Menurut Permana, penjualan NPL ini tidak bisa dilihat berdiri sendiri, melainkan harus dilihat sebagai kesatuan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rabu (28/6), penjualan NPL ini merupakan salah satu poin yang telah disetujui pemegang saham. "Selain itu ada dua poin lagi yang disetujui RUPS yaitu pembelian aset dan penerbitan sukuk," ujar Permana kepada KONTAN, Kamis (5/7).
Penjualan NPL ini terjadi akhir Juni 2018. Kabarnya, pembelian ini dilakukan oleh perusahaan cangkang atau special purpose vehicle (SPV) yang baru berdiri pada 26 Juni 2018.
Menurut sumber KONTAN, pembelian NPL itu menggunakan surat utang dan dengan harga penuh. "NPL itu ada potensi tak tertagih, kenapa dia berani beli dengan harga full," bisik sumber KONTAN, tanpa menyebut nama tokoh di balik SPV itu.
Permana enggan menjelaskan lebih lanjut siapa di balik SPV tersebut dan instrumen untuk membeli NPL Bank Muamalat.
Sekadar informasi, pada RUPST Bank Muamalat akhir bulan lalu ada sembilan agenda yang dibahas. Di antaranya: persetujuan pembelian, penjualan, pengalihan atau tukar menukar aset perseroan dalam rangka penguatan modal. Kemudian dibahas penerbitan 80 miliar saham untuk menambah modal dasar menjadi Rp 11 triliun, hingga pembahasan perubahan susunan pengurus Bank Muamalat
Pada kesempatan itu pula hasil RUPS mengangkat Ilham Akbar Habibie, putra mantan Presiden B.J. Habibie sebagai Komisaris Utama Bank Muamalat. RUPST juga membahas soal calon investor Bank Muamalat. Saat ini, Bank Muamalat sedang bekerja keras untuk memulihkan kinerja keuangannya yang kian redup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News