kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

Bersih-bersih kinerja, Bank Muamalat menjual kredit bermasalah


Jumat, 06 Juli 2018 / 11:03 WIB
Bersih-bersih kinerja, Bank Muamalat menjual kredit bermasalah
ILUSTRASI. Teller Menghitung Uang di Bank Muamalat


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Muamalat dikabarkan menjual kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk membenahi kinerja keuangan. Achmad Permana, Direktur Utama Bank Muamalat, mengakui terjadi penjualan NPL ini. Namun soal jumlahnya, dia enggan membeberkan. Kabar yang KONTAN terima, NPL yang dijual Bank Muamalat sebesar Rp 6 triliun.

Menurut Permana, penjualan NPL ini tidak bisa dilihat berdiri sendiri, melainkan harus dilihat sebagai kesatuan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rabu (28/6), penjualan NPL ini merupakan salah satu poin yang telah disetujui pemegang saham. "Selain itu ada dua poin lagi yang disetujui RUPS yaitu pembelian aset dan penerbitan sukuk," ujar Permana kepada KONTAN, Kamis (5/7).

Penjualan NPL ini terjadi akhir Juni 2018. Kabarnya, pembelian ini dilakukan oleh perusahaan cangkang atau special purpose vehicle (SPV) yang baru berdiri pada 26 Juni 2018.

Menurut sumber KONTAN, pembelian NPL itu menggunakan surat utang dan dengan harga penuh. "NPL itu ada potensi tak tertagih, kenapa dia berani beli dengan harga full," bisik sumber KONTAN, tanpa menyebut nama tokoh di balik SPV itu.

Permana enggan menjelaskan lebih lanjut siapa di balik SPV tersebut dan instrumen untuk membeli NPL Bank Muamalat.

Sekadar informasi, pada RUPST Bank Muamalat akhir bulan lalu ada sembilan agenda yang dibahas. Di antaranya: persetujuan pembelian, penjualan, pengalihan atau tukar menukar aset perseroan dalam rangka penguatan modal. Kemudian dibahas penerbitan 80 miliar saham untuk menambah modal dasar menjadi Rp 11 triliun, hingga pembahasan perubahan susunan pengurus Bank Muamalat

Pada kesempatan itu pula hasil RUPS mengangkat Ilham Akbar Habibie, putra mantan Presiden B.J. Habibie sebagai Komisaris Utama Bank Muamalat. RUPST juga membahas soal calon investor Bank Muamalat. Saat ini, Bank Muamalat sedang bekerja keras untuk memulihkan kinerja keuangannya yang kian redup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×