Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus melanjutkan proses akselerasi transformasi menuju bank digital secara bertahap. Perseroan telah menyusun peta jalan atau roadmap untuk melakukan digitalisasi layanan perbankan tersebut.
Menghadapi kondisi new normal, Bank Mandiri mendahulukan semua inisiatif yang mendukung proses digitalisasi itu dengan cara refocusing sumber daya dan mengoptimalisasikan anggaran.
Tahun ini, bank pelat merah ini menganggarkan belanja modal atau capex IT sebesar Rp 2 triliun-Rp 3 triliun. Sebagai besar dari capex itu dialokasikan untuk digitalisasi sistem Bank Mandiri secara berkelanjutan.
Baca Juga: Bisnis E-Money Bank Akan Segera Tumbang
Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, ada tiga strategi yang menjadi ujung tombak perseroan dalam melaksanakan digitalisasi layanan itu yakni digitize internal process, memodernisasi channels, dan meleverage ekosistem digital.
"Masing-masing ujung tombak memiliki fokus pengembangan yang berbeda namun sama-sama bertujuan untuk menghasilkan produk inovatif perbankan yang handal dan praktis sehingga cocok untuk menjadi bagian dari keseharian masyarakat," jelas Rully kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Dari sisi modernisasi digital channel, salah satu produk inisiatif yang diluncurkan Bank Mandiri adalah online onboarding melalui portal join.bankmandiri.co.id dimana nasabah bisa membuka rekening tabungan kapan pun dan dimana pun menggunakan smartphone, tanpa perlu download aplikasi.
Selain itu, lanjut Rully, ada produk mobile banking andalan Mandiri Online (Mandol) yang sudah dilengkapi dengan biometric login dengan sidik jari ataupun face recognition serta mampu melayani transaksi pembayaran kepada lebih dari 1.800 rekanan.