Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk atau BFI Finance (BFIN) menyebut sejak tahun 2011 hingga saat ini perseroan telah tumbuh lebih dari lima kali lipat secara aset, revenue, dan ekuitas (modal).
Chief Financial Officer BFI Finance Sudjono menyatakan bahwa dengan pertumbuhan aset dan ekuitas perseroan yang sama besar, berdampak pada menurunya debt to equity ratio (D/E Ratio) atau rasio utang.
“Artinya dari sisi kesehatan perusahaan itu masih sama sehatnya, tidak punya beban berlebih tidak punya utang berlebih,” ujarnya dalam acara Emiten Talks: Banking & Finance Series, Jumat (14/7).
Sudjono menjelaskan, pada tahun 2010 pihaknya memiliki rasio utang sebesar 1 kali, namun di akhir tahun 2022 hanya sebesar 1,4 kali, meskipun aset telah tumbuh lima kali lipat.
“Dari konteks itu BFI tumbuh membesar tapi tetap sangat prudent (hati-hati) dan sangat sehat. Itu karena selama proses bertumbuh kita selalu menyeimbangkan antara potensi market dengan potensi di internal,” jelasnya.
Sudjono mengungkapkan, sepanjang pandemi Covid-19 pihaknya mentup 40 outlet-nya, tetapi, kata dia, dalam waktu yang sama bisnis perseroan malah tumbuh dari posisi sebelum pandemi covid.
“Di mana di saat yang sama bisnis (multifinance) itu turun sekitar 12%, tapi bisnis BFI bisa tumbuh sekitar 15% dari posisi sebelum pandemi,” ungkapnya.
Dia bilang, hal itu menunjukkan kemampuan BFIN untuk pulih dan kuat setelah pandemi covid, dan menjadi salah satu kunci untuk bertahan dan menyesuaikan diri di tengah industri multifianance lainnya.
Untuk diketahui, BFIN berhasil menumbuhkan laba sebesar 28,5% secara tahunan (yoy) di kuartal I 2023 menjadi Rp 508,8 miliar.
Sementara itu, aset BFIN tercatat tumbuh signifikan sebesar 46,48% yoy menjadi Rp 23,95 triliun per kuartal I-2023, dibanding kuartal I-2022 yang sebesar Rp 16,35 triliun.
Dari sisi permodalan atau ekuitas BFIN juga terpantau mengalami kenaikan sebesar 18,54% yoy menjadi Rp 9,27 triliun di kuartal I-2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 7,82 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News