kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bhakti Targetkan Pembiayaan Rp 650 Miliar


Senin, 01 Maret 2010 / 09:40 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Di 2010 ini, Bhakti Finance menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 650 miliar. Sektor otomotif dan alat berat menjadi andalan Bhakti untuk merealisasikan target tersebut.

Tahun 2009 lalu, total penyaluran pembiayaan Bhakti cuma Rp 256 miliar. Pembiayaan ini berasal dari tiga produk. "Yaitu kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah (KPR), dan produk leasing heavy equipment serta factoring," jelas Sekretaris Perusahaan Bhakti Finance Yohanes Yudhananta.

Dari total pembiayaan tahun lalu itu, kontribusi terbesar berasal dari sektor consumer finance, khususnya produk sepeda motor buatan non-Jepang. "Kontribusinya mencapai 38% dari seluruh produk pembiayaan," ungkap Yudhananta.

Adapun untuk kepemilikan rumah (KPR) tahun lalu Bhakti Finance hanya mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4 miliar. Pencapaian Bhakti Finance ini jauh di bawah target awal pembiayaan KPR yang mereka patok, yakni sebesar Rp 70 miliar.
Untuk tahun ini. "Kami menargetkan pembiayaan KPR bisa mencapai sekitar Rp 5 miliar," jelas Yudhananta.

Bhakti Finance optimistis bisa menggapai target penyaluran pembiayaan sebesar Rp 650 miliar atau naik lebih dari 2,5 kali lipat dibandingkan tahun 2009. "Untuk mencapai target tersebut, kami akan mengandalkan produk otomotif buatan Jepang dan non-Jepang, serta dari pembiayaan alat- alat berat. Selain itu, kami juga berencana menambah 10 kantor cabang baru lagi di tahun 2010," papar Yudhananta.

Ia menambahkan, untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, termasuk consumer financing, leasing dan housing loan (KPR), Bhakti akan menggunakan pinjaman dari perbankan sebesar Rp 95 miliar.

Untuk menambah pendanaan bagi pembiayaan yang bakal disalurkan, selain dari pinjaman bank dan modal perusahaan, Yudhananta bilang, pihaknya berencana menerbitkan obligasi. "Namun kami akan melihat dulu perkembangan bisnis yang mempengaruhi keputusan untuk menerbitkan obligasi tersebut," jelas Yudhananta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×