Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau peningkatkan suku bunga simpanan pada perbankan. Pasalnya, bunga simpanan yang tinggi membahayakan bank dari sisi kenaikan rasio kenaikan macet atau non performing loan (NPL) karena bunga kredit akan ikut naik, serta penurunan margin.
Halim Alamsyah, Dewan Komisioner OJK Ex-Officio BI, mengatakan, bunga simpanan bank seharusnya sudah mulai stabil pada semester II/2014. "Kami akan terus memantau dan tidak akan diam melihat bunga simpanan naik terus tak terkendali hanya untuk mengejar kredit," kata Halim, Jumat (4/7).
Lanjutnya, bank-bank yang memberikan bunga simpanan tinggi juga harus merelakan penurunan margin, karena bunga simpanan tinggi tidak diimbangi dengan kenaikan bunga kredit. "Beberapa margin bank akan tertekan, jika mereka tidak mau menurunkan suku bunga deposito," tambahnya.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, mengakui, margin bank akan tertekan pada semester II/2014 karena biaya yang terus naik. Adapun, rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) pada kuartal I/2014 sebesar 5,75%. "Kami akan margin di level 5%," kata Budi.
Hendrawan Danusaputra, Direktur Institusional Banking Bank Pan Indonesia (Panin), menuturkan, pihaknya akan menjaga rasio margin sebesar 4% pada akhir tahun, atau naik dari posisi saat ini sebesar 3,8%. Sedangkan, laba diproyeksikan tumbuh 5% sampai 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News