kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BI Bakal Kembangkan National Payment Gateway


Rabu, 28 Oktober 2009 / 10:00 WIB
BI Bakal Kembangkan National Payment Gateway


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana mengembangkan National Payment Gateway (NPG). Gerbang pembayaran ini kelak akan menjadi pusat switching atau kliring seluruh transaksi pembayaran nontunai, terutama alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK). "Pusat kliring ini akan menghubungkan berbagai sistem pembayaran nontunai khususnya ritel, dengan settlement akhir di BI," kata Aribowo, Kepala Biro Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI.

BI, imbuh Ariwibowo, berencana mengembangkan infrastruktur NPG lantaran penggunaan kartu sebagai alat transaksi meningkat sangat pesat dalam beberapa waktu terakhir. Sekadar catatan, frekuensi transaksi kartu debet pada semester 1 2009 sejumlah 721,4 juta transaksi sedangkan untuk kartu kredit sejumlah 87,8 juta transaksi.

Penerapan NPG dinilai akan mendatangkan banyak manfaat. Setidaknya, meningkatkan efisiensi, baik dari sisi penyelenggaraan sistem pembayaran maupun dari sisi penggunaan instrumen pembayaran oleh masyarakat. "Ini merupakan infrastruktur bersama. Investasi yang harus ditanggung tiap bank jadi lebih murah," ujarnya.

Karena pengeluaran bank untuk membangun dan merawat infrastrukur bisa ditekan, biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah pun bisa dikurangi. Manfaat lainnya, sistem pembayaran menjadi lebih efisien. "Jadi orang hanya perlu satu buah kartu yang dapat digunakan di semua mesin ATM mana saja di Indonesia," kata Ariwobowo.

Tujuan akhir dari single switching adalah mengubah perilaku nasabah dalam melakukan pembayaran, dari kebiasaan membayar secara tunai ke penggunaan kartu.

Dengan kultur seperti itu, maka uang yang beredar di masyarakat akan masuk dalam sistem perbankan. "Selain mendorong masyarakat untuk menabung, cara ini juga memudahkan BI dalam melakukan pengawasan uang beredar," kata Ariwibowo.

BI menargetkan rencana ini terealisasi di tahun 2012. "Sebelumnya, akan ada masa transisi," katanya.

Aribowo bilang, saat ini pihaknya tengah melakukan diskusi informal bersama para pelaku industri. "Sejauh ini mereka menyambut baik gagasan itu," klaim dia.

Evans Charles, Product Manager Debit BCA, mengaku tidak mempersoalkan rencana tersebut. "Yang penting skema bisnisnya saling menguntungkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×