Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan suku bunga simpanan dan kredit perbankan pada Mei 2014 masih terus meningkat. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga simpanan terjadi selama pengetatan likuiditas masih berlangsung.
"Dalam konteks ini, kecenderungan bersaing mencari dana dan menyalurkan kredit," kata Perry di Gedung DPR, Senin (7/7). Dia bilang, kenaikan suku bunga kredit terjadi pada seluruh perbankan.
Suku bunga dana, lanjut dia, tergantung pada strategi pendanaan bank. "Suku bunga deposito yang naik umumnya di bank BUKU 1 dan 2, yang bergantung dengan cara seperti ini dalam pencarian dana," jelas Perry.
Bank umum kelompok usaha (BUKU) adalah bank dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun, sedangkan BUKU 2 bermodal inti antara Rp 1 triliun - Rp 5 triliun.
Tren menaikkan bunga simpanan atau deposito, menurut Perry terkait dengan sejumlah bank yang gencar mengejar target kredit, dan menyebabkan terjadi persaingan pengumpulana sumber dana.
Menurut Perry, kredit seharusnya diturunkan lajunya. Dia bilang, BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah sepakat hingga akhir tahun pertumbuhan kredit 14%-17%, dengan pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) kurang lebih 11% - 13%.
"Kondisi itu yang kami harapkan. Permasalahannya, tidak semua bank ingin mengerem kreditnya," jelas Perry.
BI mencatat, rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan pada Mei 2014 masing-masing 8,17%, 8,74%, 8,82%, dan 8,06%, meningkat dibandingkan April 2014 yang masing-masing 8,10%, 8,35%, 8,44%, dan 7,80%.
"Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan rata-rata suku bunga kredit yang naik dari 12,60% pada April 2014 menjadi 12,75% pada Mei 2014," tulis BI dalam keterangan resminya hari ini. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News