Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Aksi korporasi lainnya BRI adalah mengakuisisi PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro), yang akan dilaksanakan di kuartal ketiga tahun ini. Direktur Utama BRI Sofyan Basir menegaskan, rencana ini tinggal menunggu pengesahan dari RUPSLB saja. Namun anehnya, hingga saat ini, Bank Indonesia (BI) belum menerima surat apapun dari kedua belah pihak.
Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto mengungkapkan, hingga saat ini belum ada surat masuk satupun dari kedua pihak. Biasanya kedua belah pihak akan mengirimkan surat setelah semua urusan selesai, termasuk izin dari RUPSLB. "Jika masih pada tahap kesepakatan, belum butuh izin dari BI," tandas Joni.
Meski rencana akuisisi ini tinggal selangkah lagi, Sofyan mengaku tak mengetahui persis harga pembelian saham bank Agro.
"Saya kurang tahu persis berapa harga pembelian saham Bank Agro. Tapi, sudah diputuskan BRI akan membeli antara 75% sampai 80%," imbuh Sofyan.
Menurut sumber KONTAN di pasar saham, BRI kemungkinan akan membeli sekitar 80% saham Bank Agro di harga premium alias harga tinggi. "Price per book valuenya sampai 2,5," ujar sumber tersebut.
Jika book value per saham Bank Agro saat ini 150,72, maka BRI akan menghargai saham Bank Agro senilai Rp 375 per saham. Ini artinya, BRI harus mengeluarkan kocek tak kurang dari Rp 1,025 triliun. "Ini sesuai ekspektasi BRI yang telah menyediakan dana Rp 1 triliun sampai Rp 2 triliun untuk akuisisi Bank Agro," tandas sang sumber.
Namun, Sofyan menampik kabar ini. "Tidak sampai segitu, pastinya kami membeli di harga wajar," cetus Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News