kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI berniat tingkatkan batas minimal penyaluran kredit UMKM jadi 30% dari portofolio


Senin, 05 Juli 2021 / 18:43 WIB
BI berniat tingkatkan batas minimal penyaluran kredit UMKM jadi 30% dari portofolio
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Adapun Direktur BCA Vera Eve Lim mencermati faktor yang mendorong pertumbuhan kredit UMKM bergantung pola konsumsi masyarakat yang juga berdampak pada kebutuhan modal kerja. Di saat konsumsi masyarakat meningkat maka akan mendorong pertumbuhan penggunaan kredit. 

“Di sisi lain, kami juga menawarkan program-program kredit yang diberikan kepada debitur terpilih juga turut mendorong peningkatan kredit. Dukungan BCA terhadap UMKM Indonesia diimplementasikan dengan gerakan Bangga Lokal yang sejalan dengan program pemerintah yakni gerakan Bangga Buatan Indonesia.  BCA mencatatkan outstanding kredit UMKM sebesar Rp 76,5 triliun per Maret 2021,” jelasnya kepada KONTAN pada Senin (5/7).

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengaku saat ini penyaluran kredit ke sektor UMKM mencapai 80%. Ia menyebut bank akan tetap menyasar segmen ini dengan mencari sumber pertumbuhan baru utamanya di kredit mikro. 

Baca Juga: AXA Mandiri gelar program vaksinasi Covid-19 bagi karyawan

“Sehingga sumber pertumbuhanya pelaku usaha yang kecil-kecil ini harus naik kelas. Kita harus bisa layani yang lebih kecil, go smaller, go shorter, dan go faster. Jadi segmennya tidak hanya mikro, juga ultra mikro. Lantaran mereka tidak butuh pinjaman yang lama. Hal ini bisa dilakukan dengan digitalisasi yang akan memberikan efisiensi,” jelasnya kepada Kontan.co.id.

Ia merinci penyaluran kredit BRI ke sektor Mikro sekitar Rp 400 triliun, konsumer sudah Rp 200 triliun. Lalu kredit kecil Rp 200 triliun dan kredit menengah sekitar Rp 20 triliun. Sisanya kredit ke korporasi tidak sampai Rp 200 triliun.

Sedangkan BI melihat kredit kepada sektor UMKM dan kredit pemilikan rumah (KPR) mampu membantu perbaikan kontraksi kredit perbankan hingga Mei 2021. BI mencermati intermediasi perbankan menunjukkan perbaikan, seperti terlihat pada kontraksi yang menurun, tercatat sebesar -1,28% year on year (yoy) pada Mei 2021. 

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono bilang perbaikan terjadi pada seluruh segmen kredit, terutama pada Kredit Konsumsi dan UMKM yang mulai tumbuh positif masing-masing sebesar 1,39% yoy dan 1,70% yoy. Selain itu, KPR yang tumbuh tinggi sebesar 6,61% yoy.

Selanjutnya: OJK cabut status tercatat belasan penyelenggara inovasi keuangan digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×