Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian akibat invasi Rusia terhadap Ukraina dan pandemi Covid-19 yang belum usai, fungsi Intermediasi perbankan masih mampu tumbuh di kuartal pertama 2022.
Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit perbankan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan kredit tumbuh 6,65% year on year (yoy) per Maret 2022. Peningkatan kredit ini terjadi di berbagai kelompok bank, segmen kredit, dan sektor perekonomian.
“Seiring dengan pemulihan kinerja sektor korporasi dan rumah tangga. Pemulihan sektor korporasi terus berlanjut tercermin dari kenaikan penjualan dan belanja modal. Serta terjaganya kemampuan membayar. Perbaikan sektor korporasi ini meningkatkan permintaan kredit perbankan,” papar Perry secara virtual pada Selasa (19/4).
Sementara itu, kredit UMKM naik 14,98% yoy pada Maret 2022. Khususnya, bersumber pada kredit mikro dan kecil. Melihat perkembangan tersebut, Perry menyatakan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan di 2022 masih di kisaran 6% hingga 8%, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) naik 7% hingga 9%.
Baca Juga: Hingga Kuartal I, BRI Salurkan KUR kepada 1,8 Juta Nasabah
“Sebab, baik penawaran maupun permintaan kredit mengalami perbaikan. Dari sisi penawaran perbankan terjadi perbaikan, tak hanya suku bunga tapi likuiditas yang berlebih. Lending standar juga terus alami perbaikan, dalam arti, appetite bank dalam salurkan kredit makin baik dan meningkat,” tambahnya.
Dari sisi permintaan, BI melihat kondisi korporasi terus menunjukkan perbaikan, seluruh korporasi yang kami pantau, dari korporasi publik maupun besar seluruhnya tunjukkan penjualan yang meningkat.
Begitupun belanja modal korporasi yang terus meningkat. Dengan kenaikan penawaran bank dan permintaan korporasi yang terus membaik.
“Maka kredit yang capai 6,65% di Maret 2022 akan terus naik. Maka secara keseluruhan kredit akan tumbuh 6% sampai 8% untuk keseluruhan tahun 2022. Pertumbuhannya akan ikuti pola pertumbuhan ekonomi, tapi secara keseluruhan akan terus meningkat sejalan makin peningkatan mobilitas masyarakat,” tutur Perry.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat mencatatkan kinerja yang baik, dengan pertumbuhan kredit yang berkisar 6% hingga 7% secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal pertama 2022. Pertumbuhan tersebut seiring dengan mulai berjalannya aktivitas ekonomi dari sejumlah segmen.
“Secara overall pada kuartal I-2022 kami optimistis pertumbuhan kredit mengalami tren yang positif pada kisaran 6% sampai 7%,” kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini.
Menurut Novita, pertumbuhan kredit pada kuartal I tahun ini diyakini lebih tinggi dibandingkan dengan kredit akhir 2021 yang meningkat 5,4% yoy. Artinya, terdapat tren perbaikan pada permintaan dan penyaluran kredit di BNI.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Naik, Bankir Optimistis Laba Terkerek di Kuartal I 2022
“Peningkatan sekitar 6% hingga 7% tersebut didukung oleh berbagai sektor industri, di antaranya sektor manufaktur, sektor konstruksi, serta pemulihan pada sektor perdagangan dan sektor transportasi atas kelonggaran kebijakan pemerintah terkait Covid-19,” jelas Novita.
Berdasarkan, laporan keuangan bulanan BNI, kredit yang disalurkan per Februari 2022 sebesar Rp 575,49 triliun, meningkat 5,43% dibandingkan dengan kredit per Februari 2021 yang senilai Rp 545,86 triliun. Dengan demikian, terjadi akselerasi pertumbuhan kredit yang lebih tinggi per Maret 2022.
Perbaikan juga tercermin dari restrukturisasi kredit BNI yang semakin melandai. Per Maret 2022 kredit yang diberikan stimulus tersisa Rp 69,63 triliun. Nilai tersebut turun Rp 2,5 triliun dari posisi akhir 2021 yang sebesar Rp 72,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News