kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Ditopang segmen korporasi, penyaluran kredit tumbuh 10,5% pada Juni 2018


Selasa, 31 Juli 2018 / 20:52 WIB
BI: Ditopang segmen korporasi, penyaluran kredit tumbuh 10,5% pada Juni 2018
ILUSTRASI. Perjanjian kredit sindikasi pembangunan ruas tol Semarang Batang


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analisis Uang Beredar yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) menunjukan penyaluran kredit perbankan pada periode Juni 2018 tercatat sebesar Rp 4.992,3 triliun atau tumbuh 10,5% secara year on year (yoy).

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 10,2% yoy. Kredit tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran kredit kepada debitur korporasi dengan pangsa pasar 49,8% dari total kredit. Pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 12,1% yoy, meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 10,6% yoy.

Sementara itu, kredit untuk debitur perseorangan tumbuh 8,9% yoy, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,5% yoy. Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan digunakan sebagai modal kerja dan investasi. 

Kredit investasi (KI) tumbuh dari 8,1% yoy pada Mei 2018 menjadi 9,4% yoy terutama terjadi pada sektor konstruksi yang naik dari 28,7% yoy menjadi 32,6% yoy. Peningkatan pertumbuhan KI sektor konstruksi khususnya terjadi pada subsektor konstruksi gedung di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Peningkatan pertumbuhan KI juga terjadi pada sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan dari 13,6% yoy menjadi 16,6% yoy. Peningkatan tersebut terutama pada KI yang disalurkan kepada perusahaan subsektor real estat, gedung perbelanjaan (mal, plaza) serta perusahaan leasing di DKI Jakarta.

Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh dari 19,4% yoy menjadi 11,0% yoy terutama disebabkan oleh akselerasi penyaluran KMK pada sektor perdagangan hotel, dan restoran (PHR) dan sektor industri pengolahan. 

KMK Sektor PHR tercatat naik menjadi 9,7% yoy dibanding bulan sebelumnya sebesar 9,4% yoy. Akselerasi tersebut terutama didorong oleh KMK yang disalurkan untuk perusahaan perdagangan beras di DKI Jakarta dan Jawa Timur serta perusahaan perdagangan bahan konstruksi di Jawa Barat.

"Akselerasi pertumbuhan juga didorong oleh KMK yang disalurkan oleh sektor industri pengolahan yang tercatat naik dari 7,7% yoy menjadi 9,8% yoy pada Juni 2018, didorong oleh perusahaan subsektor industri logam dasar besi dan baja di Banten dan Jawa Barat serta subsektor industri pemintalan, pertenunan, pengolahan akhir tekstil di wilayah Banten," tulis BI dalam keterangan resminya, Selasa (31/7).

Namun demikian, kredit konsumsi (KK) tercatat tumbuh melambat dari 11,8% yoy pada Mei 2018 menjadi 10,6% yoy yang disebabkan oleh perlambatan KPR, KKB, dan kredit multiguna, masing-masing tumbuh sebesar 13,5% yoy, 9,5% yoy, dan 13,4% yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 14,1% yoy, 11,0% yoy, dan 14,6% yoy.

Sementara itu, pertumbuhan kredit properti pada Juni 2018 melambat dari 15,1% yoy menjadi 14,7% yoy, khususnya pada kredit KPR/KPA. Pertumbuhan kredit KPR/KPA tercatat melambat dari 14,1% yoy menjadi 13,5% yoy terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit untuk KPR tipe 22-70 yang berlokasi di Jawa Barat dan Banten, serta KPR tipe di atas 70 yang berlokasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat. 

Sementara itu, kredit untuk real estat tercatat tumbuh meningkat dari 11,7% yoy menjadi 11,9% yoy pada bulan laporan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×