Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mayapada Internasional Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2018. Ada tiga agenda yang disetujui dalam RUPSLB kali ini.
Pertama, persetujuan laporan pertanggungjawaban atas isi prospektus penawaran umum terbatas X (PUT) Bank Mayapada tahun 2017.
Agenda kedua yang dibahas dalam RUPSLB ini antara lain menyetujui PUT XI dengan cara menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue kepada para pemegang saham perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 910,98 juta saham seri B. Dengan nilai nominal per saham Rp 100 atau dengan total nilai nominal sebesar Rp 91,09 miliar.
Selain itu, agenda kedua ini juga membahas perubahan pasal 4 ayat 2 anggaran dasar perseroan yaitu peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan sehubungan dengan pelaksanaan PUT XI serta pemberian wewenang kepada Direksi perseroan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk melaksanakan keputusan agenda.
Sekaligus, memberi kuasa kepada direksi perseroan untuk menetapkan keputusan rapat ini dalam suatu akta notaris dan melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atas perubahan anggaran dasar perseroan.
Tak hanya itu, RUPSLB juga memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi perseroan untuk apabila diperlukan mengubah indikasi jadwal lengkap HMETD XI perseroan.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan dalam rencana rights issue kali ini pihaknya menarget akan mendapat tambahan modal sebesar Rp 2 triliun. Selain rights issue, pihaknya juga akan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) sebesar Rp 3 triliun. Kedua aksi korporasi tersebut diperkirakan akan berlangsung pada September 2018.
Bila seluruh dana terserap, Bank Mayapada akan meningkatkan rasio kecukupan modal dari semula 13,88% di kuartal II-2018 menjadi 20%.
Menurut Hariyono, mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi perseroan guna menopang target kredit dan laba untuk tumbuh sebesar 15% pada akhir 2018. Lebih lanjut, bank milik taipan ini mengatakan Cathay Life selaku pemegang saham mayoritas (40%) perseroan bakal menjadi pembeli siaga alias stand by buyer rights issue kali ini.
"Rights issue ini akan masuk ke tier 1, kalau subdebt itu masuk ke tier 2. Kira-kira kalau semuanya terserap CAR kita menjadi 20%," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/7).
Agenda ketiga antara lain mengenai perubahan susunan direksi dan dewan komisaris. RUPS menyetujui untuk tidak melakukan pembahasan terkait agenda ketiga lantaran belum tercapainya keputusan internal untuk mengubah susunan manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News