CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

BI: Ekonomi syariah harus inklusif untuk semua lapisan masyarakat


Kamis, 12 September 2019 / 22:03 WIB
BI: Ekonomi syariah harus inklusif untuk semua lapisan masyarakat
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) kembali mengadakan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI)


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BANJARMASIN. Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mendukung percepatan ekonomi syariah. Bank sentral menegaskan ekonomi dan keuangan syariah bukan sebuah konsep yang eksklusif.

"Ekonomi syariah diharapkan tidak menjadi eksklusif milik kaum muslim saja. Namun, dapat juga dinikmati seluruh lapisan masyarakat demi mendorong roda perekonomian," kata Deputi Gubenur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Kamis (12/9).

Adapun, prinsip dasar ekonomi syariah yang dijadikan panduan bagi aktivitas ekonomi syariah ada lima hal. Pertama, mencegah penumpukan harta dengan melakukan distribusi secara produktif.

Baca Juga: Survei BI: Penjualan eceran tiga bulan mendatang diproyeksikan meningkat

Kedua, mengoptimalkan imbal hasil dan berbagi risiko secara adil. Lalu, mendukung transaksi yang memiliki underlying sektor riil tanpa unsur yang meragukan.

Kemudian, pentingnya partisipasi sosial untuk kepentingan publik. Terakhir, perlunya menjalankan transaksi muamalah yang transparan dan sepadan.

Dalam contohnya di pesantren, konsep digital dapat dilakukan dalam transaksi jual beli di koperasi atau toko. Penggunaan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) di pesantren mulai digalakkan di Kalimantan Selatan merupakan salah satu bukti bahwa Kalimantan Selatan telah siap menyongsong digital ekonomi.

Gagasan ini disampaikan oleh Deputi Gubenur Bank Indonesia Rosmaya Hadi dalam acara kuliah umum di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Martapura Kabupaten Banjar, pada Kamis (12/9). Acara ini merupakan rangkaian Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia yang dilakukan di Banjarmasin 12-14 September 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×