Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan penerapan giro wajib minimum rataan (GWM averaging) diproyeksi bisa meningkatkan penyaluran kredit perbankan.
Dody Budi Waluyo Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI bilang, selain bisa meningkatkan penyaluran kredit, implementasi aturan ini juga bisa mendorong pendalaman pasar keuangan.
"Bisa mendorong intermediasi dan mendukung pendalaman pasar keuangan," kata Dody kepada kontan.co.id, Selasa (27/2).
GWM rataan merupakan bentuk relaksasi yang dikeluarkan BI. Dengan meningkatkan GWM rataan, BI menurunkan GWM tetap harian. Bank nantinya hanya perlu memenuhi kewajiban harian dari GWM tetap, sedangkan GWM rataan bisa dipenuhi dalam periode tertentu. Dengan begitu, bank bisa lebih leluasa mengatur likuiditasnya.
Menurut Dody, dari evaluasi implementasi GWM averaging di bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) menunjukkan aturan ini bisa meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi bank dalam mengelola likuiditas.
Ke depan, BI bilang, implementasi GWM baik untuk bank umum konvensional dan syariah bisa meningkatkan intermediasi dan pendalaman pasar keuangan.
Namun Dody bilang yang masih menjadi tantangan kedepan adalah mengenai peningkatan kapasitas dan manajemen likuiditas. Serta belum beragamnya ketersediaan instrumen di pasar uang.
Oleh karena itu, BI akan bersinergi dengan program pendalaman pasar keuangan. Baik dengan peningkatan kapasitas front, middle dan back office.
Seain itu BI juga terus aktif dalam meningkatkan aktifitas transaksi bank di pasar uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News