Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Untuk menghindari pembobolan transaksi kartu kredit, Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransaksi secara online.
"Karena ini sekarang modusnya bergeser ke arah card not present," ucap Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, Rabu, (5/6).
Misalnya saja, ketika seseorang berbelanja online, laman website tersebut meminta nomor kartu dan kode pengaman di belakang kartu. Ini tentunya sangat mudah karena nasabah bahkan tak perlu membubuhkan tanda tangan.
Namun, ternyata inilah yang membuat para penjahat bisa mencuri data kartu kredit nasabah. Jadi sewaktu pengguna tersebut mengirim data, identitasnya bisa diambil di tengah transaksi.
Maka dari itu, Ronald meminta nasabah hati-hati dalam berbelanja online. Di sini, perilaku nasabah sangat menentukan keamanan kartu kreditnya sendiri. Nasabah harus sadar betul situs tempatnya berbelanja merupakan laman yang tepercaya.
Ia bilang bahwa nasabah harus mengecek betul apakah laman situs belanja tersebut aman. Situs yang aman ini biasanya masuk ke dalam data Kementerian Komunikasi dan Informasi. "Mereka kan harus dikenal. Jadi bukan semua orang bikin situs lalu jual apa saja," sebut Ronald.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News