Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Indonesia mencatat, kepercayaan konsumen membaik sepanjang bulan Juni lalu. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di akhir Juni 2009 sebesar 109,1 naik dibandingkan angka IKK di akhir Mei 2009, yaitu 105,9.
Hasil survei BI terhadap 4.600 rumah tangga yang tersebar di 18 kota besar di Indonesia itu menunjukkan, konsumen kian optimistis dengan situasi ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah laju inflasi tahunan yang semakin rendah. Jika harga-harga tak melonjak naik, berarti daya beli konsumen bertahan.
BI juga memprediksi, pada tiga hingga enam bulan mendatang IKK masih bisa meningkat antara 4 poin-5 poin. Inflasi kembali menjadi alasan. Tren inflasi hingga akhir tahun diperkirakan akan landai. Satu-satunya yang bisa memicu inflasi naik adalah faktor musiman, yakni perayaan hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal.
Survei itu juga menunjukkan, berkurangnya jumlah responden yang pesimistis pada situasi ekonomi. Hal ini tercermin dari membaiknya ekspektasi responden terhadap ketersediaan lapangan kerja.
Ekonom BCA David Sumual menilai survei BI cukup mencerminkan situasi yang terjadi. "Kenaikan indeks tersebut tergantung dari situasi dan ekspektasi di masa terkini," ujar David (6/7).
Yang dimaksud David dengan situasi saat ini adalah ketersediaan kesempatan kerja. "Ramalan tentang pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran, tidak terjadi. Jadi, situasi memang lebih baik," ujarnya.
Sedangkan yang dimaksud ekspektasi di masa kini adalah harapan masyarakat terhadap tuntasnya penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2009.
Hasil survei konsumen versi BI berbeda jauh dengan survei serupa yang dilakukan Danareksa Research Institute (DRI). IKK versi Danareksa di akhir Juni 2009, yaitu 89,4, lebih rendah dibandingkan angka per akhir Mei, yakni 89,5.
Danareksa menyebut, penyebab penurunan IKK adalah penghasilan masyarakat di daerah pedesaan tak kunjung naik. Daya beli konsumen secara keseluruhan ikut turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News