Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Edy Can
JAKARTA. Dengan melakukan penyederhanaan rupiah alias redenominasi, Bank Indonesia menargetkan inflasi tidak berlari kencang. Bank sentral memperkirakan inflasi bisa serendah dengan negara jiran seperti Malaysia dan Thailand.
Asal tahu saja, inflasi kedua negara tetangga itu berkisar 3% hingga 4%. "Kami harap inflasi jangka panjang bisa menyamai negara tetangga yang di bawah 5% agar daya saing kita meningkat," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi, Rabu (18/8) malam.
Adapun untuk jangka menengah, Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan bergerak direntang 4% hingga 4,5%.
Sebagai kalangan terutama dari parlemen mencemaskan redenominasi bisa memicu inflasi. Sebab, pedagang akan cenderung membulatkan harga ke atas alias naik apabila terjadi penyederhaan rupiah.
Bank Indonesia optimis target tersebut bisa tercapai. Pasalnya, sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution mengatakan bahwa pemicu inflasi akibat kenaikan harga barang pangan lebih banyak disebabkan oleh masalah iklim. "Mungkin para petani cabe bisa dibantu dengan jaring pengaman atau safety net supaya saat tiba-tiba terjadi hujan tanamannya tidak rusak. Ini bisa mengamankan harga pangan seperti cabe, yang sering jadi sumber inflasi," ujar Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News