kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI mendorong bank untuk mempercepat pencetakan kartu GPN


Senin, 12 November 2018 / 16:59 WIB
BI mendorong bank untuk mempercepat pencetakan kartu GPN
ILUSTRASI. Gerbang Pembayaran Nasional


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memacu penyaluran kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Hingga September 2018, jumlah kartu GPN yang telah beredar di masyarakat sebanyak 3,72 juta keping. 

Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN Bl Pungky Wibowo menyatakan jumlah kartu yang beredar ini setara 53,4% dari total jumlah kartu GPN yang telah dicetak. Hingga September jumlah kartu yang telah dicetak sebanyak 6,96 juta keping.

Sebelumnya bank sentral menargetkan terdapat 13,3 juta kartu debit berlogo GPN terdistribusi hingga penghujung tahun ini. Guna mengejar target, Pungky menyatakan akan terus melakukan kampanye secara berkelanjutan di seluruh wilayah di Indonesia. 

"Guna efektifitas pelaksanaan penggantian dan distribusi kartu GPN, BI meminta bank issuer beserta acquirer untuk mempercepat pencetakan kartu. Juga menggencarkan komunikasi maupun kampanye melalui publikasi menggunakan media aset bank, kemudahan penggantian kartu serta peningkatan program promosi," kata Pungky kepada Kontan.co.id Senin (12/11).

Pungky menambahkan, setelah implementasi GPN, volume dan nominal transaksi interkoneksi debit domestik meningkat secara signifikan. Per Desember 2017 jumlah transaksi domestik sebanyak 442.864 transaksi. Sementara pada September 2018, jumlah transaksi lewat GPN sebanyak 4,38 juta kali.

Begitupun dengan nominal transaksi, bila pada Desember 2017 sebesar Rp 216 miliar, terus tumbuh menjadi Rp 2,2 triliun per September 2018. "Pertumbuhan rata-rata per bulan baik volume dan nominal masing-masing sebesar 49,89% dan 52,69%," jelas Pungky.

Pungky memprediksi, pertumbuhan ini akan terus meningkat seiring dengan perluasan akseptasi layanan GPN di masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×