CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.945   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.140   -74,83   -1,04%
  • KOMPAS100 1.092   -10,71   -0,97%
  • LQ45 871   -4,83   -0,55%
  • ISSI 215   -3,21   -1,47%
  • IDX30 447   -1,43   -0,32%
  • IDXHIDIV20 540   0,19   0,03%
  • IDX80 125   -1,23   -0,97%
  • IDXV30 135   -0,31   -0,23%
  • IDXQ30 149   -0,31   -0,21%

BI ramal kredit Maret lebih tinggi dari Februari


Rabu, 09 April 2014 / 16:17 WIB
BI ramal kredit Maret lebih tinggi dari Februari
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan kredit industri perbankan pada Maret berada pada kisaran 20%-21% secara tahunan atau year on year (yoy).

Pada Januari 2014, pertumbuhan kredit swasta mencapai 20% yoy. Sementara pada Februari sempat terjadi penurunan menjadi 19,9% yoy.

Terjadinya peningkatan kredit industri perbankan pada Maret menurut Agus merupakan siklus atau pola siklikal yang biasa terjadi. Meski angka tersebut mengalami pelonjakan, namun bank sentral masih optimis, arahan pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 15%-17% akan tercapai.

"Kami masih optimis bahwa pertumbuhan kredit nasional akan dikisaran 15%-17% dan ini juga sesuai dengan target-target indikator ekonomi umum yang akan dicapai," ujar Agus di Jakarta, Rabu (9/4).

Menurut Agus, Indonesia memang sedang berada dalam proses rebalancing. Proses tersebut antara lain adalah untuk meyakinkan terjadinya neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan yang lebih sehat dan nanti dapat terus membantu tumbuhnya ekonomi yang sehat dan berkesinambungan.

Agus juga mengungkapkan, angka arahan pertumbuhan kredit perbankan nasional yang ditetapkan bank sentral sebesar 15%-17%, sudah lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain yang pertumbuhan ekonominya berada dalam tingkat yang sama dengan Indonesia.

"Kalau dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain yang setara dengan Indonesia, arah pertumbuhan kredit sebesar 15%-17% sudah cukup tinggi. Jadi kita harus melihat dari aspek yang cukup luas.

Kedepan pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan akan terus melambat, karena pertumbuhan ekonomi mulai melambat ke level 5,5%-5,9% sehingga permintaan pinjaman untuk kebutuhan modal kerja dari debitur akan mulai menurun. BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 15%-17% untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×