kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Rate Naik, Bank Mandiri Pertimbangkan Tiga Hal Ini Sebelum Kerek Bunga Kreditnya


Kamis, 15 September 2022 / 14:47 WIB
BI Rate Naik, Bank Mandiri Pertimbangkan Tiga Hal Ini Sebelum Kerek Bunga Kreditnya
Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri Bintaro Tangerang Selatan, Rabu (29/9). BI Rate Naik, Bank Mandiri Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Kerek Bunga Kreditnya.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sekitar 0,5%-1% sehingga pada akhir tahun akan menjadi 4,75%. 

Proyeksi itu dilakukan dengan melihat dari dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap inflasi. 

Inflasi diprediksi Bank Mandiri akan naik menjadi 6,2% pada akhir tahun. Pada Agustus lalu, BI juga telah mulai menaikkan suku bunga sebesar 25 basis point (bps) untuk meredam kenaikan inflasi. 

Kendati demikian, Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri, mengatakan perseroan tidak akan serta merta melakukan penyesuaian terhadap kenaikan suku bunga kredit.

Baca Juga: BBCA, BMRI dan BBRI Teratas, Ini Saham-saham Koleksi Asing Saat IHSG Terkoreksi

"Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menaikkan suku bunga kredit, bukan hanya BI rate. Secara keseluruhan kami akan mempertimbangkan sisi yang terbaik agar pada akhirnya bisa memberikan return terbaik dan bisa tumbuh dengan lebih sehat," katanya dalam paparan publik online, Kamis (15.9). 

Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan bank sebelum melakukan penyesuaian bunga kredit.

Pertama, likuiditas. Adapun likuiditas di Bank Mandiri saat ini masih sangat ample menurut Sigit. Sehingga tekanan untuk menaikkan suku bunga kredit tidak besar. 

Apalagi, lanjut Sigit, rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) perseroan sangat tinggi sejalan dengan peningkatan transaksi dari layanan digital perseroan. Rasio CASA bank ini per Juni 2022 mencapai 75% naik dari 71% pada periode yang sama tahun lalu. 

Peningkatan rasio CASA itu membuat biaya dana atau cost of fund (CoF) Bank Mandiri juga sangat rendah. Sigit bilang, dengan penurunan biaya dana maka bank juga bisa lebih leluasa memberikan rate kredit yang lebih bersaing. Sehingga pada akhirnya margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) akan bisa dijaga. 

Baca Juga: Bank Mandiri Prediksi Pertumbuhan Kredit 2023 Akan Lebih Rendah Daripada Tahun Ini

Kedua, kondisi usaha debitur. Kenaikan suku bunga kredit bisa jadi mempengaruhi kemampuan nasabah dalam melakukan pembayaran kewajibannya dan akhirnya menekan kualitas aset. 

"Dalam hal ini yang harus kami pertimbangkan adalah jangan sampai saat bunga kredit naik berdampak ke aset kualitas.  Jadi, kami  sangat hati-hati melakukan kenaikan lending rate ini," lanjut sigit.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×