kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

BI Rate Tetap, Bank Digital Belum Ubah Bunga Deposito


Kamis, 24 April 2025 / 19:45 WIB
BI Rate Tetap, Bank Digital Belum Ubah Bunga Deposito
ILUSTRASI. Sejumlah bank digital belum mengubah suku bunga depositonya di bulan April tahun ini. Alasannya, belum ada ruang untuk menurunkan bunga deposito.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank digital belum mengubah suku bunga depositonya di bulan April tahun ini. Alasannya, belum ada ruang untuk menurunkan bunga deposito. Apalagi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) tetap bertahan di level 5,75% bulan ini.

PT Allo Bank Indonesia Tbk misalnya. Bank berkode saham BBHI ini masih menetapkan bunga deposito tertinggi sebesar 7,50% dan terendah 5% per tahun. Bunga ini telah ditetapkan sejak semester ll tahun 2024.

Direktur Utama BBHI Indra Utoyo mengatakan, strategi itu cukup berhasil menunjang kinerja bank. Hal ini tercermin lewat perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 6,10 triliun pada tahun 2024, meningkat 24,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,90 triliun. Deposito paling mendominasi, yakni sebesar Rp 5,31 triliun.

BBHI saat ini belum berencana mengubah suku bunga deposito dalam waktu dekat. “Mengingat kondisi makroekonomi yang penuh tantangan termasuk tekanan likuiditas yang masih tinggi dan persaingan DPK yang ketat,” terang dia kepada Kontan, Kamis (24/4).

Baca Juga: Bank-Bank Besar Belum Pangkas Bunga Deposito, Ini Pemicunya

Indra mengatakan, BBHI mencetak pertumbuhan kredit digital sehingga perlu diimbangi dengan pertumbuhan pendanaan yang baik agar loan to depostit ratio (LDR) tetap terjaga.

Melansir laporan keuangan BBHI, kredit yang disalurkan BBHI tumbuh 1,7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 6,95 triliun per Maret 2025 dari Rp 6,83 triliun pada Maret 2024.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) juga belum mempertimbangkan perubahan bunga deposito yang tercatat paling tinggi sebesar 6%. 

Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi mengatakan, Bank Raya mempertimbangkan kondisi likuiditas maupun secara industri ketika menentukan bunga deposito. “Bank Raya masih melakukan evaluasi akan suku bunga yang ditawarkan, dan sampai dengan saat ini, belum terdapat perubahan,” ujar Rustarti.

Adapun per Februari tahun ini, Bank Raya memperoleh kenaikan tipis pertumbuhan DPK, yakni menjadi Rp 8,08 triliun dari sebelumnya Rp 8,06 triliun di Februari tahun 2024. Total depositonya tercatat ada sebesar Rp 5,95 triliun.

Di Februari tahun ini, LDR Bank Raya tercatat sebesar 87,9%.

Di periode yang sama, kata Rustari, produk Digital Saving Bank Raya melonjak 40,7% YoY sebesar Rp 1,2 triliun. 

Bank Raya bakal terus mengembangkan produk tersebut untuk menghindari cost of fund yang tinggi. Sebab, ini adalah produk dengan biaya dana yang menurut Rustarti relatif murah.

Bank Raya juga bakal mengembangkan produk-produk lain seperti Saku Bisnis yang ditujukan untuk membantu pengusaha UMKM mengelola keuangan pribadi dan bisnisnya, maupun Saku Bareng yang khusus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan komunitas.

“Kami terus mendorong berbagai program pemasaran seperti pengembangan loyalty program yang memberikan fasilitas bebas biaya administrasi dan bebas biaya transfer, ataupun kerja sama dengan berbagai merchant untuk memberikan berbagai program promosi menarik untuk nasabah,” ujar Rustarti.

Ini juga mirip dengan strategi Allo untuk menghindari beban cost of fund yang tinggi. Indra bilang, BBHI mengantisipasinya dengan menyeimbangkan kualitas aset dan liabilitas bank yang telah dilakukan sejak tahun 2024 sehingga margin keuntungan BBHI bisa terjaga hingga sekarang.

Dalam rangka meningkatkan nilai produk-produknya, BBHI menjalin kerja sama dengan berbagai ekosistem lain lewat penerapan open banking, menawarkan berbagai promo seperti diskon dan cashback, dan melakukan kampanye pemasaran digital.

“Kami terus memperluas kemitraan dengan mobile operator, platform belanja online, dan merchant lainnya terkait aspek-aspek kehidupan nasabah untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan penggunaan produk dan layanan Allo Bank,” jelas Indra.

Baca Juga: Ini Alasan Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Tinggi meski BI Rate Dipangkas

Sementara itu, PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga masih menetapkan suku bunga depositonya dalam rentang 5-6%.

Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank Jago, Tjit Siat Fun mengatakan, ada banyak faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan penyesuaian bunga, seperti kondisi perekonomian domestik maupun global.

Dia juga menyebut, suku bunga bukan satu-satunya faktor nasabah untuk menentukan menggunakan produk bank.

Selanjutnya: Perkuat Rute Domestik, Pelita Air Sambut Kedatangan Armada ke 13

Menarik Dibaca: Didominasi Cerah, Begini Prakiraan Cuaca Besok (25/4) di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×