kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Bunga Tinggi Tetap Jadi Andalan Bank Digital Mendulang Simpanan Deposito


Kamis, 14 November 2024 / 20:33 WIB
Bunga Tinggi Tetap Jadi Andalan Bank Digital Mendulang Simpanan Deposito
ILUSTRASI. Langkah bank digital dengan menawarkan suku bunga tinggi tetap menjadi daya tarik. Ini tampak dari tumbuhnya deposito bank digital kala secara industri mengalami perlambatan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah bank digital dengan menawarkan suku bunga tinggi tetap menjadi daya tarik. Ini tampak dari tumbuhnya deposito bank digital kala secara industri mengalami perlambatan.

Seperti diketahui, data Bank Indonesia (BI) mencatat instrumen simpanan berjangka per September 2024 hanya tumbuh 5,3% YoY menjadi Rp 3.120,4 triliun. Bulan sebelumnya mampu tumbuh 6,2% YoY.

Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan mengatakan, memang saat ini deposito sedang dihadapkan pada persaingan bunga dengan instrumen lain. Mengingat, saat ini nasabah banyak pilihan instrumen untuk menyimpan dana-dananya.

Oleh karenanya, Anton bilang pihaknya ikut bersaing dengan instrumen-instrumen tersebut. Dengan harapan, nasabah untuk terus aktif menabung dan mengembangkan dananya bersama Krom Bank.

“Misalnya dengan penawaran suku bunga kompetitif yaitu 6% p.a. untuk tabungan dan hingga 8,75% p.a. untuk deposito,” ujar Anton.

Baca Juga: Jaga Likuiditas, Bank-Bank Digital Berani Beri Bunga Deposito Tinggi

Menurutnya, hal tersebut masih berhasil mendongkrak deposito yang dikelola Krom Bank. Tercermin, per September 2024, pertumbuhan deposito Krom Bank mencapai angka signifikan sebesar 543,04% year-to-date (ytd), dari Rp 298,45 miliar pada Desember 2023 menjadi Rp 1,9 triliun pada September 2024. 

“Di samping suku bunga yang kompetitif, fleksibilitas juga menjadi daya tarik utama bagi nasabah,” ujarnya.

Sementara itu, Marcella Pravinata, Head of Go to Market PT Bank Jasa Jakarta bilang secara umum, memang ada tren penurunan di industri untuk simpanan deposito. "Namun, di Bank Jasa Jakarta, khususnya melalui Bank Saqu, ia melihat tetap ada minat yang cukup baik terhadap produk deposito kami," ujarnya.

Ia bilang pihaknya terus berupaya memberikan penawaran yang kompetitif, dan terjangkau namun tetap fokus pada kenyamanan dan solusi holistik untuk kebutuhan finansial nasabah Bank Saqu.

Seperti diketahui, Per Juni 2024, deposito masih mendominasi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Saqu sebanyak 86%. Pada akhir tahun 2023, deposito Bank Saqu sekitar 84% dari total DPK.

“Kami juga membuat program menabung diluar deposito yang menarik dengan mengajak nasabah bertransaksi menggunakan QRIS Bank Saqu,” kata Marcella.

Sementara itu, Wakil Direktur Seabank Junedy Liu menyebut, memang ada tren penurunan simpanan deposito sejak bunga deposito turun. Saat awal Seabank muncul, bunga deposito mereka bisa mencapai 7%.

“Memang ada tren penurunan sejak bunga kita turun. Sekarang kita paling tinggi 6%,” ujar Junedy.

Baca Juga: Sejumlah Bank Digital Ini Beri Bunga Deposito Tinggi Demi Jaga Likuiditas

Sebagai gambaran, di akhir tahun 2023, kontribusi deposito Seabank ada di level 40%. Sementara, per Juni 2024, kontribusinya turun jadi 38%.

Di sisi lain, deposito juga mulai turun karena kebanyakan nasabah Seabank banyak yang enggan menyimpan uangnya lama-lama. Sebab, ada nasabah yang memang terkadang butuh uangnya sewaktu-waktu untuk modal usaha.

“Paling kalau ada pun kebanyakan ambil yang tenor satu bulan,” ujarnya.

Selanjutnya: Intiland (DILD) Optimistis Penjualan Lahan Industri Terus Tumbuh hingga Akhir 2024

Menarik Dibaca: 2 Promo Hiburan 11.11 Wondr BNI Beli 1 Gratis 1 Tiket-Popcorn di CGV dan Cinepolis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×