Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan BI rate di level 5,75%. Tingkat suku bunga tersebut dinilai masih konsisten dengan prakiraan inflasi ke depan yang tetap rendah dan terkendali, yakni di kisaran 4,5% plus/minus 1% pada 2012 dan 2013.
Untuk mengelola tekanan pelemahan nilai tukar dari memburuknya krisis Eropa dan sentimen negatif pasar keuangan global, BI mendorong peningkatan pasokan valuta asing ke pasar agar pergerakan rupiah sejalan dengan nilai tukar mata uang lainnya di kawasan Asia. Selain itu juga kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
"Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global, Dewan Gubernur meyakini daya tahan perekonomian domestik sejauh ini masih baik," ujar Direktur Grup Hubungan Masyarakat Difi A Johansyah, Selasa (12/6).
Prospek ekonomi global masih dihadapkan pada krisis Eropa yang memburuk dan semakin tidak pasti, kondisi ekonomi AS yang masih rentan, dan melambatnya ekonomi India dan China.
"Dalam kondisi demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2012 dan keseluruhan 2012 diperkirakan dapat mencapai kisaran 6,3%-6,7%. Meskipun dengan risiko bias ke batas bawah kisaran," papar Difi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News