Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) saat pengumuman suku bunga acuan 7DRR rate Kamis (15/11) lalu juga merilis pengumuman mengenai relaksasi terkait GWM averaging dan rasio penyangga likuditas makroprudensial (PLM).
Untuk GWM averaging, semula 2% dengan relaksasi ini menjadi 3%. Sedangkan PLM juga direlaksasi dari 2% ke 4% selain itu juga PLM bisa digunakan sebagai aset dasar repo ke BI. BI mengatakan relaksasi ini bertujuan agar bank semakin fleksibel dalam mengelola likuditas.
Kartika Wirjoatmodjo, Presiden Direktur Bank Mandiri bilang terkait relaksasi GWM menjadi 3%, membuat bank tidak akan banyak mengambil dana dari pasar uang. “Sehingga transaksi di pasar uang akan sedikit berkurang,” kata Tiko sapaan akrabnya, Jumat (16/11). Dengan relaksasi ini maka bank diharapkan tidak usah terlalu banyak masuk ke deposito mahal.
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan kebijakan BI untuk meningkatkan rasio GWM rata-rata dari semula 2% menjadi 3% sangat positif karena akan membuat bank memiliki ruang gerak yg lebih luas dan lebih fleksibel dalam mengelola likuiditas serta mengoptimalkan portofolio.
“Demikian juga dengan peningkatan rasio persentase surat berharga PLM yang dapat direpokan kepada Bank Indonesia, sehingga apabila terdapat kebutuhan likuiditas maka perbankan bisa melakukan repo ke BI,” kata Rohan kepada kontan.co.id, Jumat lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News