kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

BI: Sekitar 55% cadev dalam mata uang dollar AS


Senin, 05 Desember 2011 / 14:24 WIB
BI: Sekitar 55% cadev dalam mata uang dollar AS
ILUSTRASI. Perusahaan di bidang logistik, PT Dewata Freightinternational atau DFI Logistics Logistic akan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih menjadikan dollar AS sebagai mata uang utama dalam cadangan devisa.

"Mungkin sekitar 55% masih dalam dollar AS. Sisanya ada mata uang lainnya, seperti dollar Australia, euro, dollar Singapura, dan lain-lain," ujar Gubernur BI Darmin Nasution, Senin (5/12).

Ia menuturkan BI sudah lama menerapkan kebijakan perimbangan mata uang. Oleh karena itu, BI terus memantau perkembangan kurs berbagai mata uang. Terkait likuditas valas, Darmin menandaskan tidak perlu khawatir. Pasalnya, pasokan valas masih tersedia dari eksportir. Devisa hasil ekspor migas atau nonmigas nantinya akan bermura juga ke BI. Oleh karena itu, jika pasar kekurangan (valas), BI akan menyediakan. Caranya dengan menarik rupiah dan memasok valas ke pasar.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengungkapkan per November 2011 cadangan devisa sebesar US$ 112 miliar. Jumlah ini turun nyaris US$ 2 triliun dibandingkan posisi per 31 Oktober 2011 sebesar US$ 113,962 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×