Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku tidak khawatir dengan pelemahan rupiah yang terjadi dalam seminggu belakangan ini. Hal itu disebabkan karena investor asing yang menguasai surat berharga negara (SBN) merupakan investor jangka panjang.
"Dalam seminggu lalu, dana asing yang keluar hanya sekitar US$ 500 juta atau sekitar Rp 47,5 triliun, sedangkan surat berharga yang dikuasai asing saat ini mencapai Rp 230 triliun," kata Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah saat dijumpai di Jakarta, Senin (3/9).
Pelemahan rupiah dalam pandangan BI, lebih dikarenakan dollar AS sedang menguat di antara mata uang utama dunia. Investasi di negeri Paman Sam sementara ini dinilai lebih menarik karena perekonomian Amerika sedikit menggeliat.
Dalam catat BI, investor asing jangka pendek yang ada di SBN masih sangat kecil. "Jauh di bawah 50%," ungkapnya. Jadi bisa saja, dana asing yang keluar pekan lalu, dapat kembali masuk di pekan ini dan membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali menguat.
Beberapa langkah yang telah diambil BI untuk semakin menarik investor asing mau menanamkan modal di Indonesia seperti membuka keleluasaan investor melakukan hedging valas dengan batasan waktu 1 minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News