Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Rendahnya porsi kredit pertanian di perbankan, membuat Bank Indonesia (BI) berencana mendorong penyaluran kredit di sektor tersebut. Ini karena porsi kredit pertanian bahkan tak mencapai 10% dari total kredit perbankan.
Untuk menjalani rencana tersebut, BI masih dalam tahap koordinasi dengan pihak pemerintah. "Ini terus dilakukan bersama," ucap Direktur Eksekutif Kebijakan Moneter BI Dodi Budi Waluyo, Kamis, (18/4).
Dikatakannya bahwa kondisi volatile food saat ini yang sedang meningkat membatasi keinginan bank memberi modal. Maka dari itu, BI dan pemerintah harus betul-betul peduli melihat ke sektor pertanian.
Cara BI untuk mendorong kredit pertanian ini yaitu masuk melalui ketentuan perbankan. Nantinya, BI akan memberikan insentif bagi bank-bank yang menyalurkan kredit tersebut.
Kemudian, BI juga memberikan semacam wacana kepada petani untuk memudahkan mereka bila ingin melakukan kredit. Ini bisa dilakukan dengan mengagunkan aset yang dimiliki, misalnya melalui resi gudang. "Jadi itu akan digali sebagai bagian pemberian kemudahan bagi petani untuk mendapat kredit," sebut Dodi.
Selain konsep tersebut, BI bisa juga menyarankan diadakannya asuransi bagi industri pertanian. Namun, Dodi belum bisa menyebutkan kapan waktu pasti hal-hal tersebut akan diimplementasikan. "Ini menjadi agenda serius dari kami dan pemerintah " tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News