Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperhatikan terjadi tren peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan, peningkatan NPL terjadi pada kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Agus, tren peningkatan NPL sektor UMKM tersebut patut diwaspadai karena kecenderungannya sudah mencapai kisaran 3%-4%.
"BI menekankan supaya angka NPL UMKM turun di bawah 3%, dimana sekarang sudah berada diantara 3%-4%," ujar Agus di Jakarta, Rabu (9/4).
Karena itu, bank sentral menghimbau untuk perlu segera dilakukan pengelolaan yang lebih baik oleh perbankan secara umum. Bank Indonesia, lanjut Agus, dari sisi makro prudensial telah berkomunikasi untuk dapat meningkatkan antisipasi dan pengelolaan yang lebih baik.
"Supaya kecenderungan peningkatan NPL tidak terus terjadi," katanya.
Bank sentral sebagai pengawas makroprudensial tidak menghendaki rasio NPL terus meningkat baik secara gross basis maupun nett basis. "NPL kredit secara nasional saat ini masih ada di bawah dan tidak lebih dari 3%," ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News