kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.628   -18,00   -0,11%
  • IDX 8.073   28,76   0,36%
  • KOMPAS100 1.116   1,92   0,17%
  • LQ45 786   1,71   0,22%
  • ISSI 283   1,06   0,37%
  • IDX30 413   1,32   0,32%
  • IDXHIDIV20 468   0,38   0,08%
  • IDX80 123   0,40   0,33%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 130   0,49   0,38%

Biar ngetop, Swadesi jadi Bank of India Indonesia


Selasa, 10 April 2012 / 07:11 WIB
Biar ngetop, Swadesi jadi Bank of India Indonesia
ILUSTRASI. Apartemen


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank Swadesi resmi berganti nama menjadi Bank of India Indonesia. Logo dan penampilan emiten bank, yang 76% sahamnya milik Bank of India ini juga ikut berubah.

Alok K Misra, Chairman and Managing Director Bank of India, menjelaskan pihaknya sudah mengantong izin penggantian nama dari Menteri Keuangan dan Bank Indonesia (BI). "Kami juga sudah mendapat restu dari pemilik lama dan pemegang saham lain," ujarnya ditemui KONTAN, akhir pekan lalu.

Asal tahu saja, pemilik baru terikat janji dengan pemegang saham lama tidak mengganti nama Bank Swadesi selama tiga tahun sejak akuisisi. Kini batas waktu itu sudah terlampaui. Bank of India menuntaskan akuisisi pada tahun 2007 silam.

Menurut Alok, penggunaan nama Bank of India menyebabkan Swadesi menjadi lebih tenar. Masyarakatpun kian percaya. Di negeri asalnya, bank ini adalah salah satu yang terbesar. Dia juga punya posisi tersendiri di kancah global. Pengakuan dunia terhadap kinerja induk usahanya bakal mempermudah Bank of India Indonesia mengembangkan bisnis valas dan trade finance. "Kami bakal lebih aktif melayani orang India yang datang untuk berbisnis, begitu pula sebaliknya," tutur Alok.

Setelah berganti wajah, Bank of India Indonesia berjanji meningkatkan kontribusinya ke perekonomian nasional. Salah satunya menggencarkan kredit, baik ke usaha mikro, kecil dan menengah, maupun ritel dan korporasi.

Ningsih Suciati, Direktur Utama Bank of India Indonesia menegaskan, pihaknya tidak mengalokasikan belanja modal khusus untuk mengubah nama dan logo. "Aksi ini bertahap dan sudah dihitung dengan matang sejak tahun lalu," pungkasnya.

Bank of India Indonesia membukukan pertumbuhan aset 32%, dari Rp 1,57 triliun pada akhir 2010 menjadi sebesar Rp 2,08 triliun pada akhir tahun lalu. Outstanding kredit Rp 1,43 triliun atau naik 33%. Sementara, dana pihak ketiga tembus Rp 1,67 triliun, naik 36% (year on year/yoy).

Bank ini mengantongi laba Rp 64,5 miliar atau tumbuh 34%. Rasio kecukupan modal (CAR) di level 23%, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) hanya 1,41%. Bank ini juga efisien dengan BOPO sebesar 67,51%.

Sekadar mengingatkan bank ini berdiri pada 1968 di Surabaya dengan nama Bank Pasar Swadesi. Go public di 2002 dan 5 tahun setelah itu berganti pemilik. Bank of India Indonesia memiliki 13 cabang di 6 kota besar di Indonesia. Bank ini berencana meningkatkan pelayanan dengan meluncurkan internet banking. "Untuk pengelolaan dana dan transaksi, khususnya ritel," tambah Iim Wardiman, Direktur Operasional Bank of India Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×