Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sama seperti bank kecil lainnya, dana pihak ketiga (DPK) yang ada di Bank Sahabat Sampoerna juga didominasi oleh dana mahal atau deposito.
Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna mengungkapkan, lebih besarnya deposito yang dihimpun oleh perseroan dikarenakan kantor cabang yang masih terbatas.
Saat ini, bank milik Grup Sampoerna tersebut baru memiliki 13 jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia. “Jumlah kantor cabang kita yang terbatas membuat kemampuan kita dalam menghimpun dana murah giro dan tabungan masih terbatas,” kata Ali kepada KONTAN, Kamis (25/9).
Menuru Ali, saat ini Bank Sahabat Sampoerna memberikan bunga deposito rata-rata bunga 6,75% - 7,25%. Besarnya bunga deposito tersebut membuat biaya dana (cost of fund) membebani Bank Sahabat Sampoerna.
“Ini yang membuat cost of fund kita sudah menembus 10% sekarang. Lebih tinggi dibanding tahun lalu yang saya lupa persisnya,” tutur Ali.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2014, total DPK yang telah dihimpun Bank Sahabat Sampoerna mencapai Rp 2,13 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 1,95 triliun atau 91,54% adalah deposito alias dana mahal.
Sementara giro hanya Rp 137,96 miliar dan tabungan hanya Rp 59,29 miliar dari total DPK.
Kondisi ini tak jauh beda dibanding Juni 2013. Dari total DPK Bank Sahabat Sampoerna sebanyak Rp 1,74 triliun, sebanyak Rp 1,49 triliun atau 83,90% adalah deposito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News