kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bidik milenial jadi nasabah wealth management, Bank Commonwealth rilis produk baru


Selasa, 26 Februari 2019 / 16:48 WIB
Bidik milenial jadi nasabah wealth management, Bank Commonwealth rilis produk baru


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Commonwealth luncurkan produk wealth management bagi kaum milenial. Terbaru Commonwealth merilis program bundling SiMuda Investasiku. Program ini mengedepankan meramu tiga produk investasi yakni tabungan, asuransi, dan investasi reksa dana dalam satu produk khusus untuk para milenial.

Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya bilang produk ini bisa dimiliki nasabah dengan dana awal mulai Rp 100.000. Lanjut Ivan selama ini produk wealth management identik dengan nasabah tajir. Namun Ivan menyatakan semua orang bisa memiliki produk ini termasuk melinial.

Ivan bilang saat ini dana kelolaan kelolaan atau asset under management (AUM) Bank Commonwealth mencapai sekitar Rp 30 triliun. Ia mengaku AUM ini juga dikontribusi oleh nasabah non premium atau prioritas. Ivan menargetkan hingga akhir tahun pihaknya dapat mengelola AUM sebesar Rp 33 triliun hingga Rp 35 triliun. Salah satu upayanya dengan membidik nasabah milenial.

"SiMuda Investasiku ini ini memiliki tiga produk yakni tabungan, asuransi, dan reksa dana. Nah nantinya dana asuransi dan reksa dana akan akan masuk ke dalam aset under management (AUM). Produk ini kami tidak menargetkan dana kelolaan, tapi kami ingin mendapatan 1.500 nasabah SiMuda Investasiku dalam waktu tiga bulan," ujar Ivan di Jakarta, Selasa (26/2).

Ivan menyebut brdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kelompok usia 16-30 tahun ada sekitar 64,3 juta jiwa. Namun, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dari kelompok tersebut yang memiliki investasi di pasar modal Indonesia baik saham maupun reksa dana saham hanya 1,6 juta jiwa.

Survei yang dilakukan IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center memiliki hasil yang menarik, hanya 10.7% dari pendapatan yang ditabung oleh Millennial, sedangkan 51.1% pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan.

Ivan menjelaskan, menabung dan berinvestasi idealnya harus dilakukan sejak muda agar generasi muda dapat mewujudkan tujuan keuangannya di masa mendatang dan aman secara finansial ketika sudah tidak produktif lagi. Yang menarik, jika dilakukan sedari muda, investasi akan berkembang dengan hasil yang optimal dan tidak tergerus inflasi.

Menurut Ivan, generasi milenial yang senang melakukan hobinya seperti traveling juga dapat berinvestasi karena saat ini investasi tidak lagi membutuhkan modal yang besar.

Meski demikian, dalam mewujudkan kemapanan finansial, generasi milenial perlu menerapkan prinsip keuangan di mana rencana jangka pendek atau jangka panjang dapat diprioritaskan jika kita dapat mengatur keuangan dengan baik. “Save first then spend, not the other way around,” kata Ivan.

Ivan melanjutkan, idealnya dalam perencanaan keuangan ada tiga hal yang harus dipenuhi yakni dana darurat, asuransi, dan investasi. ada beberapa prinsip keuangan yang dapat dilakukan dengan mudah, salah satunya adalah Prinsip 20:30:50. Artinya setiap orang langsung mengalokasikan 20% dari pendapatan untuk tabungan dan investasi (save), 30% untuk membayar cicilan dan hiburan (want). Serta 50% untuk kebutuhan hidup sehari-hari (need).

"Bila mendapatkan THR/Bonus nanti, sisihkan 20-30% untuk dana cadangan jika belum memiliki dana cadangan. Jika disiplin dalam melakukan hal tersebut, kita dapat secara leluasa memenuhi rencana jangka pendek maupun jangka panjang,” jelas Ivan.

Bank Commonwealth menjadi bank asing pertama yang berpartisipasi dalam Program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir tahun lalu. Program SiMuda ini merupakan program untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terutama generasi muda.

Investasiku yang merupakan program bundling tabungan dengan produk investasi dan asuransi kecelakaan diri dari Asuransi MSIG untuk generasi muda Indonesia. “SiMuda Investasiku merupakan program bundling yang dapat memenuhi kebutuhan generasi muda untuk merencanakan keuangannya menjadi lebih baik lagi,” jelas Ivan.

SiMuda Investasiku Bank Commonwealth menawarkan pembukaan Tabungan Bunga Harian (TBH) dan berlangganan autoinvest bisa mendapatkan asuransi kecelakaan diri yang premi tahun pertamanya ditanggung oleh bank untuk mahasiswa dan pemuda yang berusia 18-30 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×