Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral akan kembali mengelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis-Jumat, 28-29 Juni 2018. Ekonom memprediksi Bank Indonesia akan membali menaikan 7 Days Repo Rate dalam rapat dewan gubernur pekan depan.
Bankir menyiapkan strategi bisnis dalam menghadapi kenaikan BI Rate. Direktur Utama PT Bank Dinar Indonesia Tbk Hendra Lie menyatakan akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga kredit sesuai perkembangan pasar. Lantaran hingga saat ini, permintaan kredit pada bank buku II ini masih lambat.
"Untuk bunga deposito memang kita ada menyesuaikan naik 0,25%. Namun untuk existing loan belum kita ajust untuk naik," ujar Hendra kepada Kontan.co.id Senin (25/6).
Hendra menambahkan, untuk kredit pinjaman baru setelah BI Rate naik, Bank Dinar akan menaikan bunga sekitar 25 basis poin (bps)-50 bps.
Dampak strategi ini diakui oleh Hendra akan mengerus margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan. Namun Hendra tidak merinci akan merinci akan mempertahankan NIM Bank Dinar pada level berapa.
Yang pasti pada Mei 2018, Bank Dinar mencatatkan NIM di level 4,2%.
Kenaikan suku bunga bank juga akan berdampak pada rasio kredit bermasalah (NPL). Oleh sebab itu, pasca kenaikan suku bunga, Bank Dinar akan mempertahankan NPL di posisi 1,8%. Asal tahu saja, pada Mei 2018, NPL Bank Dinar sebesar 2,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News