Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah menyiapkan beberapa strategi untuk menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di sektor perdagangan.
Sampai kuartal 3 2016 BRI mengklaim mencatatkan NPL sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 2,55% atau di bawah NPL industri 4,42% atau mengalami kenaikan 29,3 basis points (bps) secara tahunan atau year on year (yoy).
Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan untuk menjaga NPL perdagangan, bank berkode BBRI ini akan tetap selektif dalam ekspansi. "Dengan tentunya memperhatikan azas prudensial dalam penyalurannya," ujar Hari Siaga kepada KONTAN, Minggu (4/12).
Selain itu BRI juga menerapkan strategi secara aktif memonitor dan membina debitur. Pembinaan debitur ini untuk mendeteksi bila ada penurunan usaha debitur. Jika terdeteksi lebih awal maka bisa dilakukan pencegahan sebelum kredit menjadi NPL.
Langkah terakhir yang dilakukan BRI adalah dengan melakukan restrukturisasi kredit bermasalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News